Berita Viral
SOSOK Mbah Yuni, Nenek Asal Pekalongan Daki Gunung Slamet, Padahal Usia 70 Tahun, Sujud di Puncak
Inilah Mbah Yuni, nenek berusia 70 tahun yang viral berhasil taklukan Gunung Slamet. Ia ternyata bercita-cita daki 7 gunung tertinggi di Indonesia.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNTRENDS.COM - Sosok Wahyuni alias Mbah Yuni, nenek berusia 70 tahun yang berhasil mendaki Gunung Slamet.
Wanita asal Pekalongan, Jawa Tengah tersebut juga sempat viral seusai pendakiannya yang ke-14 di Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan.
Mbah Yuni memiliki cita-cita untuk mendaki tujuh puncak tertinggi di Indonesia.
Ya, media sosial tengah dihebohkan oleh video seorang nenek yang tengah mendaki Gunung Slamet.
Sosok tersebut adalah Mbah Yuni yang berusia 70 tahun di 2023, pendaki asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Meski harus mendapat bantuan di beberapa medan, pemilik nama lengkap Wahyuni tersebut akhirnya sampai ke puncak.
Baca juga: Viral Nenek 71 Tahun Taklukkan Gunung Rinjani, Pecahkan Rekor MURI, Mendaki Ditemani Anak dan Cucu

Ia pun bersujud ketika sampai di puncak sebagai bentuk rasa syukurnya.
"Bu Yuni, seorang pendaki asal Pekalongan Jawa Tengah ini merupakan wanita kelahiran 24 Juni 1953.
Walau usianya sudah tak muda lagi dan tenaganya tak seprima dulu lagi,
niatnya untuk mendaki gunung bukanlah suatu halangan baginya.
Sebuah pencapaian di usia yang ke 70 tahun.
Alhamdulillah beliau selamat dan sukses sampai ke puncak atap Jawa Tengah (Gunung Slamet)
Semangaaat......! Semoga Sehat dan Sukses Slalu," keterangan video yang beredar di grup WhatsApp.
Sebelumnya nama Mbah Yuni juga sempat viral seusai pendakiannya yang ke-14 di Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan.
Baca juga: SOSOK Liesyeni, Nenek 4 Cucu Kecanduan Naik Gunung setelah Pensiun, Taklukan Merbabu hingga Rinjani
Mbah Yuni viral seusai fotonya di puncak Gunung Latimojong diunggah oleh akun @mountnesia.
Mbah Yuni didampingi dua anaknya, Endang Cahyo Wiroyowati dan Mohammad Menang Susilo.
Dalam perjalanannya juga tidak sedikit pendaki lainnya yang yang mengabadikan dengan merekam dan meminta foto bersama Mbah Yuni.
Kemudian pada 2022, Mbah Yuni bersama tim berjumlah tujuh orang juga melakukan ekspedisi ke tiga puncak gunung.
Yakni puncak Gunung Andong di Magelang, Gunung Raung di Banyuwangi, dan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Melansir Tribun Jateng, saat ditemui di kediamannya, Mbah Yuni memiliki cita-cita untuk mendaki tujuh puncak tertinggi di Indonesia.
Namun menurut ibu 9 anak tersebut, cita-citanya itu memang tidak mudah karena untuk mendaki tak hanya perlu kesiapan fisik.
"Biaya yang saya keluarkan bersama dua anak saya sekitar Rp 10 juta untuk mendaki Gunung Latimojong.
Baca juga: Pecinta Alam Ini Ternyata Istri Artis, Kuat Mendaki Gunung Slamet Meski Sudah Tidak Muda Lagi

Uangnya dari keuntungan berdagang nasi ditambah dengan biaya hasil jualan kaos anak saya," ujarnya.
Pendaki yang tinggal di Gang Arjuna, Kelurahan Sapuro Kebulen, Pekalongan Barat itu juga memiliki pesan untuk para pecinta alam.
Yakni untuk tetap menghargai alam dan merawat supaya tetap lestari.
"Jangan sampai alam rusak, nanti anak dan cucu tidak bisa menikmatinya.
Jangan sekali-kali mengotori gunung, serta persiapkan peralatan yang aman saat mendaki," pesan Mbah Yuni.
Kisah Lainnya - NENEK di Bekasi Umur 71 Tahun Daki Gunung Rinjani, Ini Sosok Anar Tiur, Sukses Pecahkan Rekor MURI
USIA 71 tahun tapi masih kuat mendaki gunung, sosok Anar Tiur disorot publik.
Aksinya yang tak biasa ini membuat Anar Tiur sukses pecahkan rekor MURI sebagai wanita tertua pendaki Gunung Rinjani.
Siapakah sosok Anar Tiur nenek dari Bekasi yang berumur 71 tahun pendaki Gunung Rinjani?
Usia tak menghalangi niat seorang nenek berusia 71 untuk mendaki Puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adalah Anar Tiur Samosir, nenek asal Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: SOSOK Indah Aprianti Kades di Subang, Nyali Tak Ciut Ngegas ke Preman, Umur Masih 28 Tahun

Ia berhasil menaklukkan puncak Gunung Rinjani, yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Saya sampai di puncak sekitar pukul 14.00 WITA setelah memulai perjalanan dari base camp terakhir di Pelawangan pukul 03.30 WITA pada 20 Juni 2023," katanya, dikutip dari ANTARA.
Pendakian yang dilakukan Anar Tiur terbilang luar biasa, sebab perjalanannya memakan waktu empat hari tiga malam dari tanggal 18 Juni sampai 21 Juni 2023.
Lalu, medan yang harus dilalui selama pendakian cukup ekstrem.
Anar Tiur harus melewati padang rumput atau sabana, hutan, serta kontur jalan setapak yang cukup terjal.
Menurut Anar Tiur, proses paling berat ketika menuju puncak Gunung Rinjani.
Sebab, ia harus melintasi pasir di bawah terik matahari dan angin kencang.
"Pas di puncak, cuman rombongan saya saja yang ada. Pendaki lain sudah turun," katanya.
Baca juga: SOSOK Ayip Amir Ukur Jarak ke Sekolah Pakai Meteran, Adik Tak Lolos PPDB Zonasi: Beda 4 Meter Doang

Normalnya para pendaki Gunung Rinjani turun dari puncak itu sekitar pukul 10.00 WITA setelah memulai pendakian dari base camp terakhir di Pelawangan pukul 04.00 WITA.
Pengalaman terberat lainnya, kata dia, saat turun dari Pelawangan menuju Sajang, Sembalun.
"Saya mulai berjalan dari pukul 10.00 WITA dan baru sampai di Sajang sekitar pukul 18.00 WITA," katanya.
"Pengalaman yang luar biasa mendaki puncak Gunung Rinjani.
Bukan apa-apa, orang lain tengah turun dari puncak, ini saya masih mencoba ke puncak," katanya.
Kendati demikian pensiunan aparatur sipil negara (ASN) tersebut sudah mempersiapkan sejak dua bulan untuk mendaki Gunung Rinjani tersebut bersama kedua putranya, menantu, serta dua cucunya, itu sejak dua bulan lalu.
"Saya sudah persiapkan dengan naik turun tangga di loteng rumah,
sembari dua tangan bawa barbel sejak dua bulan lalu, serta ditopang dengan rutin latihan yoga," katanya.
Anar Tiur Samosir memulai pendakian dari Sajang, Sembalun, pada Minggu (18/6) pukul 10.00 WITA dan sampai di base camp terakhir, Pelawangan Sembalun, sekitar pukul 20.00 WITA.
"Luar biasa, fisik mama saya bisa tembus ke puncak Gunung Rinjani," kata putra Anar Tiur, Liebe Goklas.
Berkat hal tersebut, Anar meraih Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor sebagai Perempuan Tertua Pendaki Puncak Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Penganugerahan dari MURI itu berdasarkan surat piagam penghargaan Nomor. 11060/R.MURI/VII/2023 pada 13 Juli 2023 yang langsung diserahkan oleh Prof.Dr. (H.C.) KP Jaya Suprana," imbuhnya.
Anar Tiur diketahui berasal dari Bekasi, Jawa Barat. Ia merupakan mantan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Wanita kelahiran 1952 itu merupakan alumnus S1 Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI) dan S2 Master of Antoropology.
(TribunJateng.com/Inez)(Surya.co.id/Arum Puspita)
Diolah dari artikel TribunJateng.com dan Surya.co.id
Sumber: Tribun Jateng
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|