Berita Viral
SOSOK Bu Eha, Penjual Nasi Langganan Ir Soekarno, Nenek 93 Tahun Ini Ternyata Veteran Tentara
Inilah profil Bu Eha, nenek 93 tahun pemilik warung nasi legendaris di Kota Bandung, Jawa Barat
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Sosok Bu Eha jadi perbincangan belakangan ini, nenek 93 tahun ini ternyata bukan penjual nasi biasa.
Pemilik warung nasi legendaris di Kota Bandung, Jawa Barat ini ternyata langganan presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno.
Tak hanya itu, Bu Eha ternyata juga veteran, pernah bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat.
Baca juga: NENEK di Bekasi Umur 71 Tahun Daki Gunung Rinjani, Ini Sosok Anar Tiur, Sukses Pecahkan Rekor MURI
Inilah profil Bu Eha, nenek 93 tahun pemilik warung nasi legendaris di Kota Bandung, Jawa Barat.
Nama Bu Eha mendapatkan sorotan usai dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (12/7/2023) lalu.
Warung Bu Eha sendiri merupakan tempat makan yang terkenal di Bandung.
Dulu, warung Bu Eha menjadi langganan presiden pertama RI, Ir Soekarno atau Bung Karno.
Namun ternyata, tidak banyak yang mengetahui bahwa Bu Eha adalah seorang veteran.
Ia pernah bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat pada masa penjajahan Belanda.
Profil Bu Eha
Bu Eha merupakan pendiri warung nasi masakan sunda yang sangat terkenal di kota Paris van Java.
Sudah memasuki usia senja, Bu Eha kini berumur 93 tahun.
Namun, semangatnya dalam berjualan nasi tidak pudar.
Ia masih membuka warung nasi hingga sekarang.
Dilansir Surya.co.id dari TribunJabar.id, warung Nasi Bu Eha terletak di Pasar Cihapit yang berlokasi di Jalan Cihapit Bandung.
Eha mengaku warung nasi ini telah dirintis sejak tahun 1947.
"Jadi awalnya dulu ibu saya, Enok yang mendirikan warung nasi ini pada tahun 1947 dan akhirnya sekira pada tahun 1960, saya mewarisi seluruh resep masakan dan meneruskan usaha ini," ujar perempuan yang kini telah mempunyai 27 cucu ini.
Eha juga bercerita ibunya sempat menutup warung ini sekira tahun 1948 karena keadaan bangsa ini sedang tidak kondusif.
"Karena ada Agresi Militer Belanda, warung ini sempat tutup karena siapa juga yang mau beli," ujar Eha sambil tertawa.
Agresi Militer Belanda II, lanjut Eha, membuatnya harus ikut Long March Siliwangi melewati Cirebon menuju Yogyakarta bersama Ibunya.
Pada saat itu Eha dan Ibunya menjabat sebagai Tentara Keamanan Rakyat dan sempat berpisah sekira tiga tahun sampai akhirnya bertemu lagi di Bandung.
"Saya sempat pisah dengan Ibu selama tiga tahun sampai saya berpikir Ibu sudah meninggal tapi alhamdilillah akhirnya saya bertemu kembali sama Ibu di Bandung," jelas Eha sambil melayani pembeli di warung nasinya.
Saat bertemu Ibunya, Eha dan Ibunya kembali merintis warung nasi ini.

Jadi Langganan Presiden Seokarno
Eha juga bercerita sekira tahun 1960, Presiden Soekarno sering memesan makanan di warungnya melalui mantan istrinya, Ibu Inggit Ganarsih.
"Jadi dulu mertua saya, Aisyah adalah temen deketnya Ibu Inggit.
Kalau Pak Soekarno datang ke Bandung, Ibu Inggit bersama mertua saya selalu pesan makanan di warung," ujar Eha.
Eha mengatakan Ibu Inggit, panggilan akrab Inggit Ganarsih, selalu memesan pepes ayam dan ikan mas dari warungnya untuk Pak Soekarno.
Saat ini Eha sendiri terlihat sudah begitu tua dan tubuhnya sudah tidak tegak lagi, namun hal tersebut tidak mengurangi kepiawaiannya mengelola warung nasinya yang semakin dikenal di Kota Bandung.
Saat ditanya mengenai rahasia dibalik suksesnya Eha mengelola warung nasi ini, Eha hanya mengatakan berkerja dengan ikhlas dan semata-mata karena Allah.
Warung Nasi Bu Eha sendiri menjual makanan khas Sunda semisal pepes ikan, pepes ayam, perkedel, ayam goreng, ikan goreng, paru, gepuk, urap, soto dan masih banyak lagi.
Menurut pantauan, puluhan orang bergantian mengambil makanan sendiri-sendiri di warung Bu Eha, karena sistem di warung Bu Eha ini adalah prasmanan.
Di sudut dinding warung nasi tersebut terpajang foto Presiden pertama RI Soekarno dan sejumlah guntingan koran yang memuat artikel tentang warung nasinya.
Warung Nasi Bu Eha buka setiap hari Senin sampai hari Sabtu dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Ditemui Presiden Jokowi
Sosok Bu Eha sempat mencuri perhatian publik usai didatangi oleh Presiden Jokowi, Rabu (12/7/2023).
Bu Eha didatangi oleh Presiden Jokowi yang tengah mengunjungi Pasar Cihapit Kota Bandung.

Saat Presiden Jokowi tengah meninjau pasar, Bu Eha tengah duduk di warung nasi miliknya.
Ia memang sedang menanti kehadiran Presiden Jokowi.
Tidak berselang lama, dilansir Surya.co,id dari Kompas.com, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba dan langsung mengenalkan Bu Eha kepada Presiden.
"Dulu bapak dan ibu saya berjodoh di sini.
Sampai sekarang anaknya jadi gubernur, Bu Eha masih jualan di sini," ujar Ridwan Kamil menjelaskan.
"Resepnya apa, Bu?" tanya Presiden Jokowi.
"Apa ya? Saya enggak ada resep," ujar Bu Eha.
"Bersih hati ya, Bu," kata Ridwan Kamil menimpali.
Kepada Bu Eha, Presiden Jokowi turut memberikan bantuan sosial sebagaimana dibagikan juga kepada para pedagang di Pasar Cihapit pagi itu.
Bu Eha pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya bisa bertemu Presiden Jokowi.
"Senang. (Bantuannya) untuk amal ibadah saja, banyak cucu, banyak buyut, bagi-bagi," kata Bu Eha.
"Dulu mah ini lapangan, belum jadi pasar seperti sekarang," kenang Bu Eha saat ditanyai terpisah
Meski sudah berusia lanjut, Bu Eha masih aktif mengelola warungnya.
Hanya saja, dia kini menjadi kasir dan tidak lagi memasak menu-menu khas Sunda yang menjadi sajian andalan warungnya.
"Kalau dulu mah Emak masak sendiri, sekarang mah sudah tua," katanya. (*)
Diolah dari artikel Surya
Sumber: Surya
5 Tahun di Indonesia, Bule Jerman Syok Lewat Depan Rumah Ferdy Sambo, Kontras dengan Rakyat Miskin |
![]() |
---|
Misteri Jejak Alvi di Sekolah: Lulusan Pesantren, Kini Duduk di Kursi Tersangka Pembunuhan Sadis |
![]() |
---|
Siapa Timotius Alberto Januar, Binaragawan yang Baru Saja Meninggal Dunia, Ini Profil dan Biodatanya |
![]() |
---|
Viral Wanita Hong Kong Melahirkan dengan Selamat di Usia 58 Tahun, Kisahnya Bak Keajaiban |
![]() |
---|
Kilas Balik Kehidupan Alvi di Pondok: Santri Pendiam yang Kini Jadi Tersangka Mutilasi Sadis |
![]() |
---|