Berita Viral
Unik! Nama Caleg DPRD Lombok Tengah Gabungan 3 Nama Aktor, Lulusan SMA, Ini Pekerjaan Sehari-harinya
Uniknya nama bakal calon legilatif DPRD Lombok Tengah, pakai nama 3 aktor senior ini.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Ada yang unik dari bakal calon anggota legislatif DPRD Lombok Tengah pada Pemilu 2024 mendatang.
Nama bakal caleg DPRD Lombok Tengah inilah yang menjadi sorotan.
Namanya merupakan gabungan tiga nama aktor senior di Indonesia.
Bakal caleg DPRD ini diketahui bernama Dono Kasino Indro.
Dono yang maju melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya misi memajukan masyarakat desa di wilayahnya.
Dono berasal dari Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Dono memang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi, tapi niatnya sangat menggebu.
Baca juga: SOSOK Fahrizal Rismawan, Juru Parkir di Ciamis Modal Nekat Maju Jadi Caleg, Perjuangkan Kaum Bawah

"Saya pernah mengenyam pendidikan di SDN Serenang di Mertak, selanjutnya saya masuk ke SMPN 5 Pujut dan selanjutnya masuk di SMAN 2 Mataram," terang pria yang akrab disapa Dono ini saat ditemui TribunLombok.com, Rabu (17/5).
Dono kini berusia 34 tahun.
Dia mengaku ingin belajar banyak di masyarakat.
Menurutnya, masyarakat memberi pelajaran yang sama berharganya dengan menempuh pendidikan tinggi di kampus.
Dono mengaku sehari-hari bekerja sebagai seorang pekerja biasa yang menyewakan alat-alat berat.
Hal ini karena dirinya mempunyai wadah atau organisasi perkumpulan yang menyewakan alat-alat berat tersebut kepada orang lain.
Dono mengaku pernah menjadi staf desa Mertak Lombok Tengah.
Dari situlah dia belajar banyak tentang kebijakan dan administrasi pemerintahan.
"Dengan pernah menjadi staf desa, saya jadi tahu keadaan desa kayak gimana. Hingga kita berinisiatif untuk maju," ungkap Dono.
Baca juga: CALEG Ganteng Ini Ternyata Anak Artis, Usia Baru 24, Ibunya Kegirangan: Maju Terus Anakku, Doa Mama!

Dono mengungkapkan, dirinya tidak pernah terbayang akan menjadi Caleg untuk DPRD Lombok Tengah.
Ia mengaku maju karena tidak ada Caleg dari Desa Mertak lainnya.
Dono berharap, ia dapat membantu masyarakat untuk lebih maju dan sejahtera khususnya di tanah kelahirannya apabila terpilih menjadi anggota DPRD.
"Banyak hal yang perlu ditingkatkan mulai dari perikanan karena Mertak terletak di pinggir pantai. Termasuk juga pertanian sehingga kita ingin mendorong apa yang dibutuhkan. Mudahan saat terpilih nanti dapat menyampaikan aspirasi mereka," pungkas Dono.
SOSOK Fahrizal Rismawan, Juru Parkir di Ciamis Modal Nekat Maju Jadi Caleg, Perjuangkan Kaum Bawah
Inilah sosok juru parkir di Ciamis yang modal nekat mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg), terkuak alasannya maju jadi caleg!
Dilansir dari Instagram @berita_gosip, juru parkir tersebut tak lain adalah Fahrizal Rismawan yang maju menjadi caleg di Dapil Ciamis 1.
Fahrizal Rismawan mengaku dirinya telah menyiapkan strategi untuk kampanye meraih simpati masyarakat.
Baca juga: CALEG Ganteng Ini Ternyata Anak Artis, Usia Baru 24, Ibunya Kegirangan: Maju Terus Anakku, Doa Mama!

"Ya modal nekat saja, mudah-mudahan," katanya.
Motivasi dirinya maju caleg untuk memperjuangkan kalangan bawah.
"Motivasi saya ingin maju untuk memperjuangkan kaum bawah. Saya sudah pernah merasakan," ungkapnya.

Fakhrizal pun mengaku telah menyiapkan strategi dan dana untuk kampanye agar meraih simpati masyarakat.
Dana tersebut berasal dari tabungan menyisihkan dari parkir selama ini.
Meski terbatas, dana kampanye yang jumlahnya hanya jutaan itu cukup untuk membuat stiker dan alat peraga kampanye lainnya.
Ia juga membuat kopi dan rokok sebagai bekal untuk silaturahmi.
"Kalau sudah ditetapkan jadi caleg, cara kampanye saya mungkin bersama dari yang lain tidak akan mengumpulkan orang.
Intinya silaturahmi dengan pedagang, tukang ojek, parkir, ke relasi-relasi seperjuangan lainnya," ucap ayah tiga anak ini.
Fakhrizal mengaku keinginannnya nyaleg datang dari diri sendiri, tidak ada paksaan orang lain.
Keluarga dan temannya pun mendukung Fakhrizal nyaleg.
Fakhrizal sudah menjadi tukang parkir selama 8 tahun.
Akan tetapi penghasilannya menjadi tukang parkir tidak menentu, tergantung banyaknya kendaraan parkir.
Namun rata-rata ia membawa pulang Rp 100 ribu per hari.
Uang itu ia pakai untuk keperluan keluarga dan sebagian ia tabung sebagai jaga-jaga apabila ada keperluan mendadak, salah satunya untuk nyaleg.
"Kalau pagi sampai sore jaga parkir di depan bank. Kalau sore sampai malam di depan mini market," kata Fakhrizal.
"Kalau terpilih sangat bersyukur Alhamdulillah. Tentunya saya tidak akan mengkhianati kepercayaan pemilih, sekuat tenaga akan berusaha untuk memberikan manfaat untuk masyarakat, terutama kaum termarjinalkan (bawah)," pungkasnya.
Sejumlah netizen yang mengetahui hal tersebut sontak ramai menberikan komentar.
Tak sedikit yang menaggapi niat dari sang tukang parkir.
"kasian pak tabunganmu terbuang sia".
"Modal nekat akan kalah sama MODAL SERANGAN JAFAR 200RB".
"Parpolnya kekurangan kandidat kayaknya. Kayaknya ya".
"Dunia politik jarang yg bersih... Iman harus bnr2 kuat... Terkadang iman dan tekat kuat namun lingkungan politik dan perintah atasan yg memaksA kita belok dr niat awal kita... Smoga jika bnr terpilih,si bpk bisa amanah... Jika gak kuat amanah cara 1 1 nya mengundurkan diri...".
"Biasa tumbal buat menuhin slot" ungkap beberapa netizen.
Baca juga: Kabar Baru dari Norman Kamaru, Mantan Anggota Brimob Pernah Jualan Bubur, Kini Jadi Caleg PKB

Sementara itu diketahui jika Rizal sudah 8 tahun menjadi tukang parkir di halaman bank yang berlokasi tidak jauh dari kediamannya di Jalan Wahid Hasyim, persimpangan Ponyo Jalan A Yani Ciamis tersebut.
"Jadi tukang parkir di sini sudah sejak 8 tahun lalu , sejak kantor bank ini berdiri," imbuh Kang Rizal.
Setelah 8 tahun jadi tukang parkir, Kang Rizal ingin merubah nasib mengadu untung.
Pada bulan April lalu, ketika ada kesempatan untuk menjadi bacaleg. Ia pun menekatkan diri mendatangi kantor DPC PKB di raya Ciamis-Banjar blok Zam Zam Bojongsari Cijantung.
"Niatnya mau daftar jadi caleg. Ternyata diterima. Kemudian saya persiapkan berbagai persyaratan," katanya.
Untuk persiapan berbagai persyaratan menjadi bacaleg tersebut Kang Rizal mengeluarkan uang sendiri sebesar Rp 3 juta.
"Semuanya diambil dari uang tabungan. Nggak ada yang bantu," ujarnya.
Menurut Kang Rizal, ia memilih menjadi bacaleg PKB karena keluarganya memang berasal dari NU.
Tempat tinggal keluarganya secara turun temurun berada di Jalan KH Wahid Hasyim yang oleh warga setempat disebut juga Jalan Majelis.
Secara administrasi masuk lingkungan Panoongan RT 03 RW 14 Kelurahan Ciamis.
Rizal meyakini, dari ratusan bacaleg yang sudah terdaftar di KPU Ciamis, hanya dialah satu-satunya bacaleg yang berprofesi sebagai tukang parkir.
Mudah-mudahan dalam tahapan berikutnya, Rizal berharap bisa ditetapkan jadi caleg.
"Kesono, mudah-mudahan terpilih jadi anggota dewan. Kalau Allah berkehendak, apapun bisa terjadi," ujarnya optimis.
(IntisariOnline/TribunSumsel)
Diolah dari artikel di Intisari Online dan TribunSumsel.com
Sumber: Intisari
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|