Breaking News:

Berita Viral

MIRIP Kisah Fajri, Pria Obesitas 200 Kg Dievakuasi dari Lantai 2, Pintu Dijebol : Terbaring 3 Tahun

Proses evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan (55), dari lantai dua ruko di kawasan Gambir berjalan dramatis, kisahnya nyaris seperti Fajri.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Tribun Jakarta
Proses evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan (55), dari lantai dua ruko di kawasan Gambir. 

TRIBUNTRENDS.COM - Nyaris seperti Muhammad Fajri, seorang pria obesitas berbobot 200 kilogram dievakuasi dari lantai dua ruko di kawasan Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (29/6/2023) siang.

Pria obesitas tersebut diketahui bernama Sumarlan (55), proses evakuasinya pun berlangsung dramatis melibatkan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Pusat.

Tak berjalan mulus, petugas Damkar sempat mengalami kendala saat mengevakuasi Sumarlan.

Bahkan petugas Damkar harus memotong pintu dan tangga besi ruko untuk memudahkan membawa Sumarlan dari lantai dua ke lantai satu.

Meski mengalami kesulitan, proses evakuasi Sumarlan tak membutuhkan alat berat.

Baca juga: FAKTA Fajri Pria 300 kg Meninggal, Pemakaman Dibantu Damkar, Alami Obesitas Sejak Usia 11 Tahun

Proses evakuasi pria obesitas 200 kilogram di Gambir, Jakarta Pusat, bernama Sumarlan (55)
Proses evakuasi pria obesitas 200 kilogram di Gambir, Jakarta Pusat, bernama Sumarlan (55), dari lantai dua ruko.

Terlihat petugas mengandalkan banyak tali untuk mengevakuasi Sumarlan yang terbaring di atas tandu yang sudah disiapkan.

Sumarlan terlihat dililit menggunakan tali untuk meminimalisir ia terjatuh dari tandu tersebut.

Rupanya, pria berusia 55 tahun itu sudah tiga tahun terakhir hanya berbaring di kamarnya.

Pasalnya, Sumarlan diketahui tak lagi bisa berjalan.

Saat dievakuasi, Sumarlan terpantau banyak terdiam di atas tandu.

Danru Rescue Damkar Jakarta Pusat, Eko Apriyanto, mengatakan mulanya pihaknya mendapat laporan terdapat pria obesitas yang harus dievakuasi dari ruko tersebut.

Namun, Eko tak menjelaskan secara rinci pihak yang melapor itu.

Diakui Eko, petugas pemadam kebakaran sempat merasa kesulitan mengevakuasi pria obesitas itu lantaran adanya tangga yang sempit di ruko tersebut.

“Kita mendapati laporan ada pria obesitas, Bapak Sumarlan berusia 55 tahun, bobot kurang lebih 200 kilogram."

“Evakuasi yang memang cukup sulit karena akses dari lantai dua itu cukup sulit, makanya dari itu kita potong dikit pintu kamar."

"Setelah itu kita baru berhasil keluarkan menggunakan tandu basket,” kata Eko dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat (30/6/2023).

Setelah berhasil dikeluarkan dari ruko, Sumarlan kemudian dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Purwodadi, Jawa Tengah.

Untuk membawa Sumarlan ke kampung halamannya, pihak keluarga mengandalkan mobil pribadi.

Dari video yang diterima, untuk memasukkan Sumarlan ke mobil tersebut juga tak membutuhkan alat khusus.

Petugas dibantu warga dan pihak keluarga untuk memasukkan Sumarlan ke mobil tersebut.

Baca juga: Proses Pemakaman Fajri Pria Obesitas, Diangkut Mobil Jumbo, Diturunkan ke Liang Lahat Pakai Katrol

Petugas damkar evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan
Petugas damkar evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan (55), dari lantai dua ruko di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/6/2023).

Selama sakit, Sumarlan diurus oleh anak semata wayangnya yang juga bekerja di Jakarta.

Sumarlan bisa tetap tinggal di ruko konveksi itu karena operasional ruko tersebut kini dipegang oleh rekan-rekannya sesama pekerja setelah pemiliknya meninggal dunia.

"Dia udah gabisa aktivitas, cuma tiduran aja tapi kalau komunikasi masih lancar.

Di sini tinggal sama anaknya karena kebetulan anaknya juga kerja di Jakarta," kata Yatimin, rekan kerja Sumarlan, Jumat (30/6/2023).

Pantauan TribunJakarta.com (grup TribunTrends.com), di lantai dua ruko konveksi tempat tinggal Sumarlan itu tak ada sinar matahari yang masuk ke ruangan tersebut.

Lebar lorong menuju kamar Sumarlan hanya sekira satu meter.

Adapun kamar tempat tinggal Sumarlan hanya berlapis triplek.

Kondisi bangunan juga sudah tak terawat. Hal itu terlihat dari lantai yang kotor dan langit-langit yang dipenuhi sarang laba-laba.

Pegangan tanggga terlihat terlepas usai dicopot pihak Damkar untuk memudahkan proses evakuasi Sumarlan.

Yatimin menceritakan bahwa kondisi kesehatan rekannya itu sudah memburuk sejak sekira dua tahun lalu.

Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Diduga Ada 3 Jenis Cacing di Tubuh Fajri Pria Obesitas 300 kg, Dokter Masih Telusuri

Awalnya Sumarlan mengeluhkan sakit di bagian kaki, namun kian lama justru kondisinya kian memburuk hingga membuatnya tak bisa berjalan.

"Saya gatau sakit apa karena gapernah dibawa berobat. Tapi bukan karena kecelakaan atau jatuh," kata Yatimin.

Soal berat badan Sumarlan yang obesitas, Yatimin menyebut bahwa temannya itu memang sudah sejak muda berbadan besar.

"Dari muda memang sudah gemuk, tapi pas masih muda dia olahraganya aktif," ujar Yatimin yang sudah puluhan tahun menjadi rekan kerja Sumarlan di konveksi tersebut.

Kondisi Sumarlan yang disebut berbobot sampai 200 kilogram mengingatkan kepada apa yang dialami Muhammad Fajri (26) pemuda obesitas asal Tangerang yang nyawanya tak tertolong karena telah mendapat perawatan medis.

Sumarlan juga mengalami masalah di kakinya seperti halnya yang dialami Fajri.

Bedanya, Fajri sempat mengalami kecelakaan yang membuat kakinya terluka dan membuat aktivitasnya terganggu.

Baca juga: NASIB Pria Obesitas 300 Kg, Dulu Tulang Punggung Keluarga, Kini Hanya Rebahan setelah Kecelakaan

Petugas damkar evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan (55) di kawasan Gambir.
Petugas damkar evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan (55), dari lantai dua ruko di kawasan Gambir.

Yatimin menuturkan, sebagai teman, dia sebenarnya sudah kerap kali mengajak Sumarlan untuk berobat, apalagi sempat ada pemberitaan kasus Fajri yang mengalami obesitas ekstrem.

Namun Sumarlan tak pernah mau dibawa berobat. Berbagai upaya dari saudara-saudaranya di kampung juga tak membuahkan hasil.

"Tadinya juga pas belum parah disuruh pulang ke kampung sama suadaranya biar bisa diobati, tapi dianya ga mau. Maunya tinggal di sini sama anaknya. Soalnya dia cuma berdua aja, istrinya sudah meninggal duluan," tuturnya.

Yatimin sendiri tak mengetahui pasti apa yang akhirnya meluluhkan hati Sumarlan hingga akhirnya mau dibawa dari ruko konveksi itu kendati harus mengerahkan petugas Damkar pada Kamis (29/6/2023).

Saat ini, Sumarlan pun telah dibawa oleh keluarganya ke kampung halamannya di Purwodadi, Jawa Tengah.

Proses evakuasi Sumarlam pun berlangsung dramatis.

Pasalnya, Sumarlan berada di lantai dua ruko dan aksesnya yang cukup sempit membuat petugas kesulitan untuk evakuasi.

Setelah memakan waktu sekira satu jam, petugas Damkar akhirnya berhasil mengeluarkan pria obesitas itu dengan menggunakan tandu usai terlebih dahulu menjebol pegangan tangga untuk memudahkan proses evakuasi.

(*)

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dan TribunJakarta

Tags:
obesitasGambirFajrievakuasiSumarlan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved