6 Bulan Hilang di Tanah Suci, Pria Ini Ternyata Meninggal di Makkah, Anak Sedih Sekaligus Lega

TRIBUNTRENDS.COM - Pilu seorang anak menantikan kepulangan ayah dari Tanah Suci.

Namun setelah 6 bulan hilang, fakta terungkap bahwa sang ayah telah meninggal dunia di Makkah.

Bingung dengan apa yang dirasakannya, sang anak merasa sedih sekaligus lega.

Sedih mengetahui sang ayah telah meninggal dunia, lega karena mendengar kabar ayahnya tak hilang melainkan wafat di Tanah Suci.

Menunaikan ibadah umroh bersama keluarga mejadi momen yang dinanti seluruh umat muslim.

Baca juga: MASYAALLAH 3 Hari Minum Air Zamzam, Jemaah Haji Asal Bone Sembuh dari Stroke, Bisa Jalan dan Bicara

Namun, ada juga dari mereka yang tak kembali ke Tanah Airnya karena beberapa faktor.

Seperti kisah pria bernama Musthafa Kamal Abdullah.

Dikutip dari MalaysiaGazette, Selasa (20/6/2023), penantian enam bulan keluarga atas Musthafa Kamal Abdullah, 49 tahun, yang dilaporkan hilang di Mekkah berakhir.

Mereka menerima kabar kematian jamaah haji yang dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Malaysia.

Putranya, Muhammad Nabel, 26 tahun, mengatakan meski ujiannya berat, ia dan keluarganya masih lega dengan meninggalnya sang ayah.

Diketahui, almarhum merupakan seorang guru di Sekolah Nasional Parit Raja.

“Saya menangis ketika dihubungi oleh Kedutaan Besar Malaysia pada pukul 11.40 pada hari Jumat untuk memberi tahu mereka tentang berita kematian ayah saya di Makkah.

Saya langsung menginformasikan kepada sang ibu, Zurina Muhammad@Shamsuddin, 49 dan empat adiknya.

“Saya diberitahu pihak kedutaan di sana bahwa ayah saya sebenarnya meninggal pada tanggal 13 Februari, melalui verifikasi biometrik dan semua pengurusan jenazah sudah selesai, termasuk pemakamannya,” ujarnya saat ditemui di rumah keluarganya di Sri Gading, berikut. Sabtu ini.

Baca juga: GAGAL Naik Haji, Baim Wong Ternyata Pilu Paula Keguguran, Ibu Kiano Terbaring Lemah: Aku Baru Sadar

Pada 6 Desember tahun lalu, Musthafa Kamal berangkat menunaikan umrah bersama putranya, Muaz, 17, dan seharusnya kembali ke Malaysia pada 18 Desember.

Namun, ayah lima anak itu dilaporkan hilang pada 12 Desember setelah Muaz mengetahui bahwa ayahnya tidak ada di kamar hotel di Makkah.

Lalu pada 20 Januari, Muhammad Nabil, 26, dan Muaz, 17, pergi ke Makkah untuk mencari ayah mereka, namun usaha itu gagal.

Muhammad Nabel menjelaskan, selain menunggu surat kematian, pihak keluarga juga menunggu penyebab kematian dan dimana almarhum ayahnya menghembuskan nafas terakhir.

Pria yang bekerja di Kantor Kadi Batu Pahat itu ingin mengajak ibu dan empat adiknya berziarah ke makam ayahnya yang dimakamkan di pemakaman di Makkah dalam waktu dekat.

“Kejadian ini saya anggap ada hikmahnya dan ayah saya meninggal dalam keadaan baik (Ihram) dan dalam bulan yang baik (Rajab).

"Saya berharap bisa membawa ibu saya ke Tanah Suci dan mengunjungi makam ayah saya.

Namun, kami berencana pergi ke sana setelah musim haji," ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Nabel juga berterima kasih kepada warga Malaysia yang selalu mendoakan ayahnya setelah kabar kepergiannya di Tanah Suci diberitakan media setempat.

“Jumat juga digelar salat jenazah di Masjid Jamek Sri Gading.

Saya terharu, masyarakat khususnya di Batu Pahat tidak henti-hentinya mendoakan almarhum ayah saya.

"Keluarga dan kerabat dari Batu Pahat dan Simpang Renggam juga datang menjenguk ibu dan saudara-saudara kami dan memberi kami kata-kata penyemangat," katanya.

BUKAN Bali, Rombongan Murid SMA Study Tour ke Mekkah Sekalian Umrah, SPP Rp1,6 Juta per Bulan

Destinasi study tour tak biasa, rombongan anak SMA ini tak pergi ke Bali atau museum.

Anti mainstream, rombongan anak SMA dari Garut ini pergi study tour ke Mekkah, sekalian ibadah Umroh.

Bagaimana kisah lengkap rombongan anak SMA yang pergi study tour ke Mekkah?

Viral di media sosial, sejumlah siswa melakukan study tour sekaligus umrah ke Tanah Suci.

Para siswa-siswi SMA dari Garut ini viral setelah mengunggah video aktivitas mereka di Mekkah.

Diketahui, mereka adalah siswa dan siswi dari SMA Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah.

Melansir Tribun Jakarta, untuk biayanya, siswa-siswi satu angkatan itu membayarnya dengan cara dipotong dari uang bulanan pondok.

Baca juga: Sekolah Bagi Saya Segalanya Cerita Rio, Anak SMA Viral Berangkat Sekolah Naik Kuda, Ibunya Kaget

Seperti apa kisah lengkapnya?

Dituturkan, Azril Ibrahim (18) salah satu siswa dalam video itu, ia merasa kaget dan terharu videonya bisa viral di media sosial.

Banyak warganet yang menyoroti cara healing siswa-siswa tersebut.

Umumnya siswa sekolah biasanya berwisata ke museum di ibu kota atau ke Bali.

Namun, para siswa-siswi SMA Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut melakukan study tour-nya ke Tanah Suci, Mekkah.

Keberangkatan mereka pun jadi sorotan setelah satu di antaranya membuat postingan video di aplikasi TikTok (@zrilibraa).

Sebagai pemilik akun, Azril masih tak percaya bila videonya bisa viral di sejumlah media sosial, termasuk Instagram.

Bahkan, beberapa rekannya kerap memberitahu jika video yang dibuat pemuda 18 tahun ini bermunculan di sejumlah media sosial.

"Jadi, memang ya kaget. Mereka (rekan lainnya) kaget. Terharu juga banyak yang ngetag saya. Jadi saya kebawa senang aja gitu," katanya kepada TribunJakarta.com, Senin (17/4/2023).

Sebenarnya, video yang saat ini viral bukanlah unggahan Azril yang pertama.

Baca juga: Viral Kisah Wanita Kerja Jadi Perawat di Tanah Suci, Bahagia Bisa Sering Umroh, Gaji Besar

Dirinya mengaku sudah pernah mengunggah video yang sama pada Februari 2023 lalu, namun tak seheboh sekarang.

Lantaran iseng, ia kembali mengunggah video yang sama pada April ini dan justru banyak ditonton oleh warganet.

"Kalau untuk video sebenarnya pernah ngepost juga cuma enggak FYP (for you page; istilah viral di TikTok). Kemarin iseng-iseng doang tahunya FYP," lanjutnya.

Program pondok

Pemilik akun TikTok @zrilibraa itu bercerita pada 14 Februari 2023 lalu, ia bersama rekan satu angkatannya berangkat umrah ke Tanah Suci.

Kata dia, umrah ke Tanah Suci masuk dalam program dari Pondok Pesantren Darul Arqam yang terletak di Garut, Jawa Barat.

"Ini program dari pondok untuk memberikan ijazah kepada santri yang sudah mondok selama 6 tahun di pesantren.

Pondok tuh membuat program nanti membagikan ijazah di Mekkah atau Madinah jadi sekalian umrah gitu," kata pemilik nama Azril Ibrahim ini kepada TribunJakarta.com (grup Tribun Jatim Network), Senin (17/4/2023).

Sekiranya, ada 162 santri yang menjalani ibadah umrah pada waktu tersebut termasuk dirinya.

Selama 10 hari, ia menjalani ibadah umrah bersama teman satu angkutannya dengan khusyuk.

Azril melanjutkan, untuk biaya umrah memang sudah dibayarkan dengan cara dipotong dari uang bulanan pondok.

Dalam satu bulan, biasanya orangtua Azril membayar SPP sekitar Rp1,6 juta.

Di mana dari total tersebut, sebagiannya disisihkan pihak pondok untuk santrinya berangkat ke Tanah Suci.

Namun sebelum keberangkatan, ia tak menampik bila ada biaya tambahan lantaran digunakan untuk pembuatan paspor.

"Untuk pembayaran kami hanya membayar bulanan SPP aja. Terus pas mau berangkat umrah ada biaya tambahan lagi buat paspor sama biaya lainnya. Bayaran SPP nya sekitar Rp 1,6 juta."

"Itu udah termasuk dipotong sama biaya ke Makkah. Itu udah bersih sama laundry, catering," ungkapnya.

Atas viralnya video ini, ia masih mengaku kaget dan terharu.

Azril pun berharap makin banyak program serupa agar banyak orang yang bisa pergi ke Tanah Suci.

(TribunTrends.com/Nafis, TribunSolo.com)

Sebagian artikel ini diolah dari TribunSolo