Nasib Pilu Wanita Anaknya Hamil di Usia 14 Tahun, Kabur Setelah Melahirkan, Kini Harus Rawat Cucu

TRIBUNTRENDS.COM - Pilu nasib seorang wanita, sang anak hamil di usia 14 tahun namun kabur setelah melahirkan.

Kini wanita tua tersebut harus merawat cucunya sendirian.

Tak jarang juga sang cucu menanyakan keberadaan dan rindu terhadap ibunya.

Dikutip dari EVA, Jumat (2/6/2023), pada Hari Anak Internasional, anak-anak dibawa oleh orang tuanya ke tempat-tempat menyenangkan dan bepergian jauh sebagai cara untuk "bersantai".

Baca juga: Ibu di Sampang Curiga Anak Hamil, Ternyata Jadi Korban Pencabulan Ayah Tirinya Dilecehkan Sejak SD

Sedangkan untuk anak-anak di desa Paulo, Ngoc Thuy, Long Bien, Hanoi, 1 Juni merupakan waktu liburan musim panas dan mereka harus mengikuti orang dewasa untuk mendapatkan uang.

Anak-anak yang lebih tua pergi mencangkul rumput bersama nenek dan ibu mereka.

Yang lebih muda pergi untuk mengambil sampah.

Adapun anak-anak yang belum bisa bekerja, mereka duduk diam di rumah ponton seadanya di bawah Sungai Merah, menunggu orang dewasa pulang kerja.

Satu-satunya tempat bermain mereka adalah pantai-pantai di tepi Sungai Merah, ketika mereka tenggelam di air, mereka kembali menjadi anak-anak yang sebenarnya.

Melalui perkenalan kepala desa Phao, kami menemukan keluarga Nguyen Thi Oanh (60) yang tinggal di kolong rumah ponton reyot di tepi Sungai Merah.

Oanh mengatakan bahwa rumah apung ini dibantu oleh seorang keponakan, rumah sebelumnya terlalu tua untuk terdampar dan tidak dapat digunakan.

Bahkan sepeda motor yang disewanya setiap hari untuk mencuci piring dipinjam dari tetangga.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh kepala desa Paul dan orang-orang di sekitarnya.

Alasan orang bersedia membantu Oanh adalah karena dia terlalu sulit, harus menjalani operasi tulang belakang.

Tetapi dia harus pulang setelah beberapa hari di rumah sakit karena di rumah ada seorang cucu laki-laki bernama Nguyen Tien Hieu (8) setiap hari menunggunya.

Baca juga: Bocah SD di Kalsel Curhat Pilu ke Guru, Ngaku Dicabuli Kakek & Ayah Kandung, Kini Tengah Hamil

Hieu ditelantarkan oleh ibunya saat usianya baru beberapa bulan, hingga kini ia tidak ingat seperti apa wajah ibunya.

Oanh berkata bahwa dia memiliki dua anak perempuan, anak perempuan tertua menikah di Quang Ninh.

Sementara itu, anak perempuan kedua adalah Hieu, yang pergi ketika anak itu baru berumur beberapa bulan.

Sejak hari dia meninggalkan putranya, putri kedua Oanh telah kembali ke rumah satu kali.

Tetapi masih memiliki sifat suka bermain dan malas seperti sebelumnya.

Sehingga dia harus menyerah dan menerima menjadi "ibu" dari cucunya.

Dia mengatakan bahwa putrinya hamil pada usia 14 tahun.

Di desa tempat Paul penuh dengan penduduk, mereka juga menyebutnya "lingkungan berbahaya", jadi siapa ayah dari anak itu hanya ibunya yang tahu.

Namun hingga saat ini, siapa ayah dari anak tersebut masih menjadi tanda tanya.

Pada usia 15 tahun, putri Oanh melahirkan dan melahirkan cucunya, Hieu, pada saat itu, ia melahirkan putrinya sendiri di bawah rumah terapung yang lembab dan sempit.

Namun, untungnya, ibu dan putrinya baik-baik saja.

“Di desa ini, sepertinya setiap anak lahir di tempat, kerabatlah yang melahirkan anak tersebut,” kata Oanh.

Pemikiran bahwa dulunya adalah kesalahan, putri Oanh akan tinggal bersama ibunya untuk membesarkan anak manusia.

Namun beberapa bulan setelah melahirkan, ibu berusia 15 tahun itu meninggalkan anaknya.

Sampai sekarang, saya berumur 8 tahun, tidak pernah sekalipun dipanggil dua kali "Bu!".

Adapun Oanh, meski sakit, dia masih berusaha dan berusaha membesarkannya selama 10-15 tahun lagi.

Biarkan dia tumbuh besar dan kemudian dia akan mencari nafkah untuk menghidupi dirinya sendiri.

“Kangen ibu, tapi saya kuliah sangat cerdas, masing-masing tidak punya akte kelahiran karena ibu saya meninggalkan saya ketika saya masih kecil.

Sekarang keinginan saya adalah bisa mengerjakan makalah untuknya, semoga dia baik, belajar keras agar tidak bergantung padanya, "kata Oanh.

Memiliki situasi yang sama dengan Oanh, Dao Thi Phuong Nga (66) juga berusaha setiap hari untuk mengurus 2 anaknya yang masih kecil yang sudah tua dan sudah tua.

Nga menceritakan bahwa dia memiliki 3 orang anak, dua yang pertama sudah menikah dan saat ini tinggal di dusun Paul Sungai Merah.

Dia tinggal bersama putra bungsunya, tetapi putranya terlibat dalam kejahatan sosial, jadi dia harus membesarkan dan membesarkan 2 cucu.

Baca juga: Dulu Viral, Kehidupan Nenek Rohaya dan Slamet Beda Usia 55 Tahun Ini Miris, Bantah Hamil: Sudah Tua

Nga mengatakan, anak bungsunya memiliki 3 anak.

Anak bungsu baru lahir lebih dari sebulan yang lalu ketika ibunya membawanya pergi ke negara terpencil.

Keluarga mencari kemana-mana dan tidak dapat menemukannya.

Baru-baru ini, tiba-tiba menerima panggilan telepon, menantu perempuannya berkata,"Ibu membesarkan saya untuk membantu saya, saya juga dekat tetapi saya tidak kembali lagi.

Jangan pergi mencariku."

Mendengar kata-kata itu, Nga kesakitan seperti ususnya diikat, tubuh wanita tua itu baik-baik saja, dan kedua anaknya tidak memiliki kehangatan ayah dan kasih sayang ibu.

“Suatu hari, ketika saya mendengar dari para dokter bahwa Hari Anak Internasional akan dibagikan, kedua cucu saya sangat senang.

Mereka mengingatkan saya setiap hari, tetapi saya tidak tahu apakah mereka akan datang.

Melihatnya seperti itu, saya merasa lebih kasihan.

Tetapi saya tidak bisa tidak khawatir tentang makanan sehari-hari.

Saya tidak tahu dari mana mendapatkan uang untuk membeli oleh-oleh untuk anak-anak," kata Nga.

Demi mencari uang untuk pendidikan anak-anaknya, Nga harus pergi memungut sampah dan pindah rumah setiap hari.

Dia hanya berharap kesehatan "Tuhan" untuk menjaga cucunya hari itu atau hari itu, dia bahkan tidak berani memikirkan masa depan.

(TribunTrends.com/Nafis)