Berita Viral
BERANI-BERANINYA Pelajar di Kolaka Utara, Bawa Badik Kejar Siswa SMK 5, Ancam Guru Korban: Tikam!
Sekelompok pelajar ditangkap polisi setelah mengejar pelajar lain di SMKN 5 Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, bahkan ancam guru pakai badik.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - ASTAGA...sekelompok pelajar nekat mengejar hingga mengancam pelajar lain di SMKN 5 Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
Tak berhenti di situ, mereka berani-beraninya turut mengancam guru di sekolah tersebut menggunakan badik.
Apa sebenarnya motif sekelompok pelajar tersebut?
Baca juga: Keroyok Polisi di Batam hingga Patah Kaki, 3 Pelaku Ditangkap, 1 Masih Buron Datang Melerai

Berikut kronologi seorang pelajar SMKN 5 Kolaka Utara Sulawesi Tenggara diancam sekelompok remaja pakai badik dan balok kayu.
Kejadian itu dialami pelajar lelaki Ambo Tang saat hendak pulang sekolah pada Selasa (30/5/2023) pukul 11.30 WITA.
Bahkan terekam kamera dan viral di media sosial.
Dalam perjalanan pulang Ambo dihadang sejumlah pemuda dan salah seorangnya berinisial MT membawa badik.
Karena takut, korban kembali ke sekolahnya di SMKN 5 Kolut di Desa Latali Kecamatan Pakue Tengah Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
MT bersama 10 rekannya kemudian mengejar korban dan mengancam pakai badik.
Rekan pelaku juga mengejar korban dengan membawa balok kayu.
MT bahkan mengancam guru di SMKN 5 Kolaka Utara juga mencoba menghalangi dan memberhentikan aksinya tersebut.
Aksi kejar-kejaran di lingkungan sekolah pun tak terhindarkan.
"Kemudian pelaku MT mengamuk dengan kembali melakukan tindakan pengancaman akan menikam salah seorang guru sekolah," ujar Kasi Humas Polres Kolaka Utara, Aiptu Arif Afandi saat dikonfirmasi Rabu (31/5/2023).
Baca juga: ANAKNYA Bunuh Siswa SMK, Ibu Tukul Nangis Sujud di Kaki Ayah Korban: Nyesel Punya Anak Kayak Gitu!
11 Pelajar Ditangkap
Sebelumnya, Kepolisian Sektor atau Polsek Pakue Polres Kolaka Utara menangkap 11 pelajar yang melakukan pengancaman terhadap seorang siswa dan guru.
Ke-11 pelajar tersebut diamankan karena melakukan pengancaman terhadap seorang siswa dan guru menggunakan sajam dan balok kayu.
Mereka yaitu GL (16), VR (17), S (17), MRR (17), RDA (17), EE (15), MT (17), ABR (17), MF (17), RB (16), dan MS (17).
Kejadian itu terjadi pada Selasa (30/5/2023) pukul 11.30 wita di lingkungan SMKN 5 Kolaka Utara Desa Latali Kecamatan Pakue Tengah, Kolut.
Aiptu Arif Afandi mengatakan, usai melakukan pengancaman ke 11 pelajar tersebut langsung diamankan anggota Polsek Pakue.
"Iya, saat ini para pelajar itu sudah diamankan," kata dia saat dikonfirmasi via pesan Whatsaap, Rabu (31/5/2023).
Kejadian itu bermula saat seorang pelajar Kelas 2 SMK 5 Kolaka Utarw bernama Ambo Tang hendak pulang sekolah sekira pukul 11.30.wita.
Namun saat perjalanan pulang menggunakan motor, korban diikuti oleh sejumlah pelajar.
Kemudian tetiba salah satu pelalu MT mendahului motor korban dan mengancam Ambo Tang menggunakan badik.
Korban kemudian kembali menuju lingkungan sekolah dan dikejar oleh MT dan rekan-rekanya memakai parang dan balok kayu.
"Sampai kedalam lingkungan sekolah kemudian pelaku MT mengamuk dengan kembali melakukan tindakan pengancaman akan menikam salah seorang guru sekolah," jelas Aiptu Arif.
Baca juga: BARU 4 Bulan Pindah, Siswa SD di Sukabumi Tewas Dibully Teman Sekolah, Dianiaya 2 Hari

Arif mengatakan, terkait motif 11 pelajar tersebut melakukan pengancaman masih dalam penyelidikan.
"Belum jelas juga motifnya 11 pelajar melakukan pengancaman," ujarnya.
Saat ini 11 pelajar masih diperiksa dan polisi mengamankan barang bukti sajam yang digunakan para pelaku tersebut.
Kisah Lainnya - 'JANGAN Dulu Sekolah' Siswa SD Dikeroyok Kakak Kelas, Nyawa Melayang setelah Kritis, Sempat Kejang
ASTAGHFIRULLAH tragis nasib siswa SD yang dikeroyok kakak kelasnya.
Siswa SD di Sukabumi Jawa Barat mengalami kekerasan di sekolah hingga meninggal dunia.
Bagaimana kronologi siswa SD yang meninggal dunia karena dikeroyok kakak kelas?
Korban pengeroyokan ini ialah siswa kelas 2 SD berinisial MHD (9).
MHD meninggal dunia setelah koma akibat dikeroyok kakak kelasnya sendiri di sekolah pada Senin (15/5/2023) lalu.
Baca juga: Viral Siswa SD Datang ke Nikahan Wali Kelas, Bawa Kado Perabotan, Pelaminan Heboh: Buat Dia Terkejut

Korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 itu mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya selama 2 hari berturut-turut.
Tak hanya itu, pengeroyokan itu disebut-sebut juga terjadi selama kegiatan pembelajaran masih berjalan.
Di hari pertama pengeroyokan, korban sempat mengeluh kesakitan kepada sang kakek, MY (52).
Hal tersebut membuat sang kakek menyarankan agar keesokan harinya MHD tak bersekolah dahulu agar bisa beristirahat.
Namun, MHD tetap memaksa sekolah di hari Selasa (16/5/2023), hingga akhirnya korban kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya.
"Saya bilang, kalau sakit jangan dulu sekolah, istirahat dulu aja di rumah. Namun, saat itu korban memaksa ingin sekolah."
"Lalu ketika saat berada di sekolah, korban kembali di keroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16/5/2023)," kata MY pada Sabtu (20/5/2023), dikutip dari TribunJabar.
Di hari kedua setelah pengeroyokan ini, MHD lantas kejang-kejang dan dibawa ke rumah sakit pada Rabu (16/5/2023)
Namun, MHD lantas dipindahkan ke RS Hermina setelah pihak rumah sakit mengetahui korban mengalami tindak kekerasan.
Selain kejang-kejang, rupanya korban juga sempat kritis di rumah sakit selama 3 hari.
Baca juga: BOCAH Demam setelah Rambut Dipotong Guru, Curhatan Ibu Viral, Bagaimana Nasib Siswa SD Itu Kini?

Sempat tak mengaku dianiaya
Bocah berusia 9 tahun itu sempat tak mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya di sekolah.
Kepada keluarga dan dokter yang merawat, MHD enggan mengatakan kejadian sebenarnya meski sudah dipaksa.
Akhirnya, dokter meminta agar keluarga korban keluar dari ruangan agar MHD bisa berterus terang mengatakan kejadian yang sebenarnya.
"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa."
"Dari situ korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," ujar kakek korban, masih dikutip dari TribunJabar.
Dikarenakan di RS Primaya tidak menerima pasien akibat kekerasan, hal tersebut yang membuat korban akhirnya dipindahkan ke RS Hermina.
Dari hasil visum, korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak, dan tulang punggung retak.
Baca juga: SEMPAT Dikira Tahanan, Tangan Bocah SD di Nunukan Terborgol, Minta Pertolongan Damkar: Bingung Panik
Polisi selidiki kasus pengeroyokan terhadap MHD
Usai dinyatakan meninggal dunia, Polres Sukabumi Kota melakukan penyelidikan terhadap kasus MHD (9) yang diduga jadi korban bullying berupa pengeroyokan kakak kelasnya.
Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi, mengatakan kasus dugaan pengeroyokan MHD masih dalam penyelidikan.
Terkait meninggalnya MHD, Dedi menuturkan, baru mendapatkan laporan dari warga dan langsung menemui keluarga korban.
"Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan)."
"Sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi (dan) langsung ke tempat korban," ujarnya, Sabtu (20/05/2023), dikutip dari TribunJabar.
Untuk mendalami kasus tersebut, pihaknya akan meminta keterangan kepada keluarga korban hingga pihak sekolahan.
Ia meminta agar masyarakat tak memiliki asumsi liar terhadap kasus yang kini masih akan diselidiki itu.
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)(Tribunnews.com/TribunJabar.id)
Diolah dari artikel TribunnewsSultra.com dan TribunSumsel.com.
Wajah Cantik Ratu Kecantikan Bangladesh, Meghna Alam, Diisukan Memikat Dubes Arab, Karier Hancur |
![]() |
---|
Kue Bulan Isi Jangkrik Viral di China, Produsen Klaim Rasa yang Diburu Pelanggan, Jangan Dibayangkan |
![]() |
---|
Cowok Jepang Kasmaran dengan Ibu Teman SMP-nya, Niat Asli Terlihat Usai Belikan Rumah Rp 4,2 M |
![]() |
---|
Daftar Prompt Gemini AI Bisa Ubah Foto Selfie Bareng Kekasih Jadi Bak Liburan di Pantai, Ini Caranya |
![]() |
---|
Daftar Prompt Gemini AI Bisa Edit Foto Biasa Jadi Keren Bak Model Street Fashion, Hasil Mengesankan |
![]() |
---|