INNALILLAHI, Pengantin Baru Berduaan di Kamar, Suami Malah Tewas Tersambar Petir, Baru 4 Bulan Nikah

TRIBUNTRENDS.COM - Baru saja empat bulan menikah, pengantin baru di Subulussalam, Aceh meninggal dunia.

Manjang bin Mahdi (25) meninggal dunia pada Sabtu (22/3/2023).

Padahal Manjang baru saja menikah empat bulan lalu.

Manjang rupanya meninggal dunia setelah tersambar petir saat berada di dalam kamar bersama istrinya.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tewaskan Pengantin Baru di Sumsel, Hari Anniversary 1 Bulan Pernikahan Berujung Pilu

Istri Manjang sempat terkena sambaran petir, namun berhasil diselamatkan.

Sayangnya Manjang justru kritis lalu meninggal dunia di hari pertama Lebaran.

Kabar tewasnya Manjang dibenarkan oleh Kepala Desa Gunung Bhakti, Kota Subulussalam.

"Benar, itu warga dari Desa Gunung Bakti kami tapi beberapa bulan lalu dia menikah dengan warga Batu Napal," kata Mulyadi Bancin

Mulyadi mengatakan kini jenazah almarhum Manjang telah dibawa ke kediaman orang tuanya di Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat.

Baca juga: DIDUGA Dibunuh, TKI Asal Pati Ditemukan Tewas di Jepang, Mayat di dalam Koper Dibuang Bulan Lalu

Rencananya, almarhum akan langsung dikebumikan malam ini di pemakaman umum Desa Gunung Bakti.

Semula memang sempat ada wacana jika almarhum dikebumikan besok pagi, tapi informasi terkini dari keluarga korban tetap dimakamkan malam ini.

Manjang baru menikah sekitar empat bulan lalu dengan mempersunting gadis bernama Riska asal Desa Batu Napal Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB bertepatan hujan deras mengguyur Kota Subulussalam dan sekitarnya termasuk lokasi kejadian.

Menurut warga, saat kejadian korban tengah berada di dalam kamar bersama sang isteri tiba-tiba petir menyambar seiring hujan deras yang mengguyur daerah itu.

Selain korban, isterinya Riska pun sebenarnya sempat terkena sambaran petir namun tidak terlalu parah sehingga dapat selamat.

Sementara korban Manjang, meski sempat ditanam dalam lumpur untuk maksud membantu namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

Sebagaimana diberitakan kabar duka dari Kota Subulussalam di momen lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1444 hijriah.

Seorang warga di Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Sabtu (22/4/2023) dilaporkan meninggal dunia akibat disambar petir.

Informasi yang dihimpun Serambinews.com korban bernama Manjang, warga asal Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat dan menikah dengan warga Batu Napal bernama Riska.

Hujan deras disertai petir melanda Kota Subulussalam termasuk desa Batu Napal lokasi kejadian.

Tengah berada di kamar bersama sang isteri bernama Riska tiba-tiba petir menyambar sehingga mengenai pasangan itu.

Sang isteri yang turut terkena sambaran petir selamat, namun suaminya kritis hingga dilakukan upaya penyelamatan oleh warga.

Penyelamatan dilakukan dengan cara menanam tubuh korban dalam lumpur dengan tujuan agar segera pulih.

Upaya menanam tubuh korban sambaran petir merupakan cara warga yang dilakukan secara turun temurun.

Namun dalam upaya penanaman korban di Batu Napal ini tidak berhasil. Korban akhirnya menghembuskan napas terakhir akibat sambaran petir tersebut.

"Sempat ditanam dalam lumpur tapi tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia," ungkap warga kepada Serambinews.com.

Kisah Pengantin Nikah di Ranjang RS, 20 Hari Kemudian Istri Berpulang, Permintaan Terakhir Terwujud

Viral kisah pengantin menikah di ranjang rumah sakit.

Pria yang akrab disapa Eko Konor ini menceritakan kisah cinta harunya dengan sang istri.

Melalui akun TikTok @konor_425, Eko membagikan kisah harunya.

Eko mengunggah foto pernikahannya dengan sang istri.

Bukan di gedung atau di rumah, pernikahan Eko dan istri justru digelar di rumah sakit.

Dalam video tersebut, istri Eko tampak bersandar di ranjang di sebuah rumah sakit di Serang, Banten.

Ia tampak cantik dalam balutan kebaya pengantin berwarna putih lengkap dengan veil dan bunga melati.

Baca juga: Bocah Menangis di Hari Pernikahan Kakak, Terkuak Penyebab, Pengantin Pria: Dikira Duda Anak Satu

Polesan make up di wajah istri Eko juga membuat penampilannya semakin cantik.

Suasana haru mewarnai ijab qabul Eko dan sang istri yang digelar pada 23 Februari 2023 dan hanya dihadiri keluarga.

Para suster hingga dokter di rumah sakit pun ikut berbahagia dengan pernikahan mereka.

Sayang, kebahagiaan Eko dan istri hanya bertahan singkat.

Baru 20 hari menikah, istri Eko harus berpulang.

Sang istri yang bernama Alfi Mufidah menghembuskan napas terakhirnya pada 13 Maret 2023 lalu.

Eko juga membagikan video saat dirinya berada di pemakaman.

Kesedihan dan tangis tak kuasa ditahan olehnya.

Baca juga: SEHIDUP Semati, Sebulan Nikah Pengantin Baru Tewas Kecelakaan, Usia Istri Ternyata Baru 15 Tahun

Eko tampak memeluk pusara sng istri yang masih basah tanahnya.

Eko dan Alfi Mufidah sendiri berpacaran sejak tahun 2017.

Sampai akhirnya Alfi Mufidah mengidap penyakit lupus SLE.

Enam tahun pacaran, Eko dan Alfi Mufidah berencana menikah setelah lebaran.

Namun saat Alfi drop dan dirawat di rumah sakit, ia ingin segera menikah.

Eko akhirnya memenuhi permintaan Alfi untuk menikah esok harinya.

Sayang, kebahagiaan setelah menikah hanya 20 hari dirasakan oleh Eko.

Sang istri kini telah berpulang.

Pedih hati Eko yang belum lama kehilangan orangtua, kini juga ditinggal sang istri ke Rahmatullah.

Padahal selama ini Alfi lah yang menjadi penyemangat Eko setelah kedua orangtuanya meninggal.

"Setelah kedua orangtua aku pergi, kamu yang jadi penguat aku, penyemangat aku. Tapi kenapa kamu juga pergi ninggalin aku yang? Aku sendirian yang!! Aku gapunya siapa siapa lagi yang," pilu Eko dalam unggahannya.

Eko sendiri terlihat sangat mencintai Alfi Mufidah.

Ia rela menunggu dan mengurus Alfi Mufidah saat sakit.

Meski pedih harus kehilangan istri, Eko telah mewujudkan keinginan terakhir Alfi Mufidah untuk menikah.

Eko sendiri masih sering mengunggah video kenangan bersama almarhum Alfi Mufidah semasa hidup.

(Serambinews/TribunTrends)

Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Suami Istri Disambar Petir Dalam Kamar, Korban Dibawa Ke Rumah Orangtuanya Untuk Dikebumikan