Tangis Merlita Lepas Roybertus Simbolon Tugas Papua, Bak Firasat Ternyata Suami Pulang Tinggal Jasad

TRIBUNTRENDS.COM - Agustus tahun lalu, Merlita Silalahi begitu berat melepas Roybertus Simbolon bertugas ke tanah Papua.

Dekap dan tangisnya ternyata bak sebuah firasat, kini Roybertus Simbolon pulang tinggal jasad.

Melansir dari Tribun Jambi, diberitakan sebelumnya anggota TNI Roybertus Simbolon meninggal dunia setelah ditembak KKB Papua pada Minggu 10 April 2023.

Roybertus sempat mendapat perawatan di puskesmas, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.

Roybertus wafat meninggalkan istri yang tengah hamil tua.

Sang istri ternyata sempat begitu berat melepas kepergian Roybertus ke Papua.

Baca juga: DUKA Merlita, Suaminya Roybertus Simbolon Wafat Ditembak KKB Anakku di Rahim Tak Sempat Lihat Ayah

Hal ini terlihat dari unggahan di Facebook Merlita pada Agustus 2022 lalu.

Merlita mengunggah video ketika dirinya harus melepas keberangkatan suami ke Papua.

Tampak dalam video itu Merlita tak kuasa menahan tangisnya.

Ia mendekap Roybertus sambil terus menangis seakan ingin menahan kepergiannya.

"Sampai bertemu di tahun depan, selamat menjalankan tugas ibu pertiwi sudah memanggil," tulis Merlita dalam unggahannya.

Kini harapan itu pupus sudah lantaran Roybertus meninggal di tanah Papua.

Tonton videonya di sini

Merlita Silalahi Sebentar Lagi Melahirkan Putra Roybertus

Roybertus Simbolon wafat meninggalkan istrinya yang tengah hamil tua.

Hasil USG, anak pertama dari hasil pernikahannya dengan Roybertus ini berjenis kelamin laki-laki.

Soal jenis kelamin bayi yang dikandungnya itu disampaikan Merlita saat menyampaikan kalimat perpisahan kepada suaminya di depan jenazah.

Dia mengatakan akan berusaha agar si Ucok bisa berhasil, dan memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya.

Baca juga: DUKA Merlita, Suaminya Roybertus Simbolon Wafat Ditembak KKB Anakku di Rahim Tak Sempat Lihat Ayah

"Maafkan aku tidak bisa mengantar (ke kampung halaman di Samosir). Akan kuperjuangkan anak kita," kata Merlita.

Adapun pesan terakhir yang diterimanya dari suaminya adalah pada hari Minggu yang lalu, beberapa jam sebelum kejadian itu.

"Pada hari Minggu itu, kamu mengucapkan selama Paskah. Semoga Tuhan memberi tempat untukmu di surga," kata Merlita, dalam video yang diunggah di Kanal Youtube.

Merlita tidak bisa ikut mengantarkan jenazah suaminya ke Dusun Sitao Tao, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Dia memilih tetap di Karawang, demi menjaga kandungannya.

Jenazah Roybertus diberangkatkan dari Papua menuju Karawang, dan diinapkan semalam di sana, untuk bisa dilihat oleh istrinya.

Jasa pria yang tewas ditembak KKB itu tiba di Komplek Yonif Linud Para Raider 305 Kostrad/Tengkorak pada Selasa malam.

Setelah acara dengan istri, pada Rabu pagi, jenazah Roybertus dibawa ke kampung halamannya di Panguran.

Acara adat dan pemakaman akan dilakukan di wilayah yang berada di lereng Gunung Pusuk Buhit itu.

Jasad almarhum Serka Anumerta Roybertus tiba di rumah orang tuanya pada Rabu (12/4/2023) sore, disambut haru oleh keluarga.

Rumah duka keluarga berada di Dusun III Sitaotao, Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Baca juga: VIRAL Pria Tempel Stiker QRIS Kotak Amal Palsu di Masjid Istiqlal, Jamaah Curiga Ada 50 Stiker

Rencananya pemakaman secara militer dilakukan Kamis (13/4/2023) di kampung halamannya.

Saat jasad Serka Anumerta Roybertus Simbolon tiba di rumah duka, ayah dan ibunya sudah siap menyambut di depan rumah.

Tangisan pun pecah seketika, saat ambulans pembawa jasad Serka Anumerta Roybertus Simbolon tiba di depan rumah duka.

Ibu dan ayah almarhum yang awalnya duduk, terlihat berdiri menyambut peti jenazah yang dibalut bendera merah putih.

Sejumlah personel TNI mengeluarkan peti dari mobil ambulans RSU Hadrianus Sinaga Pangururan lalu mengaraknya ke dalam rumah duka.

Ketua Departemen Sosial DPP PSBI, Corry Simbolon menjelaskan, pemakaman almarhum seharusnya di taman makam pahlawan.

Namun, istri meminta agar jasad almarhum dimakamkan di kampung halamannya di Sitao Tao, Samosir.

“Pemakaman almarhum seharusnya di Taman Makam Pahlawan, tetapi karena permintaan keluarga khususnya istri, diminta dimakamkan di tanah kelahirannya di Sitao Tao,” ujar Corry br Simbolon, Rabu.

Sejak tiba pada hari ini, Rabu (12/4/2023) pukul 16.02 WIB hingga esok hari, Kamis (13/4/2023) pagi, jasad akan disemayamkan di rumah duka.

Secara berangsur, keluarga dan handai taulan hadir melayat di rumah duka.

“Acara pemakaman esok hari secara militer, kenegaraan. Secara resmi, besok hari, keluarga menyerahkan almarhum ke negara,” sambungnya.

Baca juga: SOSOK Dokter Muda Fladiniyah Puluhulawa, Viral Cekcok dengan Ibu-ibu, Tak Terima Mobilnya Diklakson

Ia juga menyampaikan salam perpisahan bagi almarhum Serka Anumerta Roybertus Simbolon.

“Selamat jalan paraman. Namamu sudah tercatat dalam sejarah Indonesia,” pungkasnya.

Kenangan Guru Semasa SMA

Guru di SMA Santo Mikhael Pangururan, Frayben Nadeak, memberikan kesaksian perihal sosok almarhum Roybertus Simbolon.

Dia sering menyemangati Roybertus semasa SMA. Pria yang mengajar Bahasa Inggris itu kerap menanyai soal impian dan cita-cita Roybertus.

Sejak duduk di bangku SMA, Roybertus dengan tegas menetapkan pilihannya sebagai anggota TNI.

Hal itu ia buktikan dengan kerja keras dan latihan fisik dengan setia.
Persiapan demi persiapan ia lakukan semata-mata untuk menggapai mimpinya sebagai abdi negara.

Terlihat pada kesetiaannya hingga akhir hayatnya, panggilan Ibu Pertiwi terus menggelora dalam jiwanya.

Frayben Nadeak mengutarakan, keseriusan Roybertus menjadi modal utama menjawab panggilan Ibu Pertiwi dalam dirinya.

“Ia bukan termasuk siswa yang aktif dalam segala bidang, namun ia fokus pada satu hal yang ia ingin capai. Dia harus berhasil. Misalnya, kalau kita bicarakan soal pacaran, ia sontak bilang nantilah itu,” terangnya.

Dalam suatu kesempatan, secara terus-terang, Roy menyampaikan niatnya jadi anggota TNI pada gurunya dan mendapatkan sambutan hangat.

Dukungan dari keluarga dan guru itulah yang membuat Roybertus Simbolon yakin pada panggilan jiwanya.

Diawali dengan kegagalan tak membuatnya patah arang. Ia mencoba kembali dengan jalur Secaba dan akhirnya dinyatakan lulus pada tahun 2015.

Pria yang tergabung dengan Satuan Yonif PR 305 ini ternyata memiliki ketertarikan pada pendidikan rohani.

Dia menggabungkan diri dengan komunitas Orang Muda Katolik di kampung halamannya.

Walau sesekali mengikuti bimbingan, ia tetap memberi suasana berbeda dalam komunitas tersebut.

“Saya juga pendamping OMK di Gereja Katolik. Almarhum ini bukan tipe yang sering datang, namun kalau datang pasti nuansa akan berbeda karena ia adalah orang yang baik, ramah, gampang senyum,” terangnya. (Tribun Trends/Galuh Palupi/Tribun Jambi)