Breaking News:

Berita Viral

Ayah Termenung Sejak Ibu Meninggal, Ingin Segera Pulang jika Diajak Pergi, Ternyata Risaukan Hal Ini

Kerap termenung sejak ibu meninggal, ayah ingin segera pulang jika diajak pergi, ternyata ini yang buatnya risau.

Penulis: ninda iswara
Editor: Nafis Abdulhakim
mStar
Kerap termenung sejak ibu meninggal, ayah ingin segera pulang jika diajak pergi, ternyata ini yang buatnya risau. 

TRIBUNTRENDS.COM - "Apakah mama baik-baik saja di alam sana?" tanya seorang ayah kepada anaknya setelah kepergian sang istri.

Kepergian pasangan hidup membuat separuh jiwa seseorang ikut pergi.

Inilah yang juga dirasakan oleh seorang ayah yang merindukan istrinya yang lebih dulu berpulang.

Melalui sebuah unggahan di TikTok, seorang anak mengunggah video sang ayah yang kerap termenung sejak kepergian istri tercinta.

Si pemilik akun TikTok, Mashitah Sedik, menceritakan apa yang terjadi pada sang ayah.

Rupanya, sang ayah kerap termenung sendirian sejak kepergian sang ibu.

"Pada bulan Juli 2020, ibu didiagnosis kanker payudara.

Sebelumnya, ibu pernah kena serangan stroke di badan sebelah kanan.

Ibu pun mendapat perawatan di Rumah Sakit Serdang.

Setelah ibu pulih, seorang perawat memberitahu kami kalau ada penyakit lain yang diidap ibu," ujar Mashitah, seperti TribunTrends kutip dari mStar, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Aydan Tidur Dulu Lukisan Terakhir Bocah jadi Firasat, Baju di Gambar Tanda Kepergian Dia Selamanya

Mashitah bersama almarhumah ibunya
Mashitah bersama almarhumah ibunya (mStar)

Setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, ternyata ibunda Mashitah mengidap kanker payudara.

"Kami pun melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan keluarlah hasil kalau ibu mengidap kanker payudara stadium dua. Ibu kemudian menjalani kemoterapi sebanyak enam kali. Tubuh ibu semakin lesu karena efek kemoterapi tersebut," bebernya.

Sayang, kemoterapi yang dijalani sang ibu ternyata kurang membuahkan hasil.

"Kemoterapi itu kurang membuahkan hasil. Kanker payudara ibu semakin parah menjadi stadium empat. Kami mencoba melakukan radioterapi selama lima kali berturut-turut. Sejak saat itu, kesehatan ibu terus menurun," cerita Mashitah.

Kondisi kesehatan ibu Mashitah semakin parah yang menyebabkan ia tak bisa lagi berjalan hingga sulit bernapas.

"Ibuhanya tiduran di atas ranjang. Setelah check up lagi, kanker ibu ternyata sudah menyebar di kepala dan badan belakang. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan kalau ibu sudah tidak ada harapan untuk sembuh. Mereka hanya bisa memberikan morfin unutk mengurangi rasa sakit," lanjutnya.

Mashitah akhirnya membawa ibu pulang ke rumah dan selalu merawatnya.

Tak disangka, sang ibu yang masih terjaga justru tiba-tiba menghembuskan napas terakhirnya.

"Saat itu sekitar pukul 6 sore. Saya yang duduk di sebelah ibu melihat matanya masih terbuka dan belum tidur. Saya pun memanggil abah. Saat abah memeriksa, rupanya itu hembusan napas terakhir ibu. Ibu pergi di depan mata kami semua," papar gadis berusia 21 tahun ini.

"Ibu baru berusia 61, masih muda tapi sudah meninggalkan kami. Yang paling sedih setelah kepergian ibu adalah ayah, mereka sudah menikah lebih dari 30 tahun. Susah senang mereka bersama membesarkan kami. banyak memori yang mereka buat bersama," kata Mashitah.

Baca juga: MIRIS Nasib Anak Artis, Ayah Meninggal, Kini Jual Celana Demi Bisa Hidup, Malah Dikira Ngemis: Sedih

Sejak kepergian ibu, sang ayah kerap termenung dan tampak kosong.

"Abah saya usia 70. Setiap sudut rumah mengingatkannya akan sosok ibu. Ketika kami jalan keluar, abah tak bisa lama-lama karena risau kalau roh ibu datang ke rumah tak ada yang menyambutnya, seperti kepercayaan orangtua zaman dulu," kata gadis dari 8 bersaudara ini.

Bahkan sang ayah kerap kelaparan karena tidak ada ibu yang menyiapkan makanan.

Bukan hanya itu, ketika Mashitah memberinya minuman, sang ayah sering komplain karena tidak sama seperti yang dibuat oleh ibu.

"Ayah sering duduk di ruang tamu dengan air mata mengalir. Sesekali dia membaca Yasin sebagai hadiah kepada almarhumah ibu. Abah juga sering menanyakan sesuatu yang tidak ada jawabannya. Contohnya, seperti apa rumah ibu di alam sana," kata Mashitah.

Jika memang rindu tak terbendung lagi, sang ayah akan ziarah ke makam ibu.

Baca juga: 9 Tahun Kumpul Kebo, Artis Kini Meninggal, Minta Maaf ke Anak, Wariskan Harta Rp 24 M ke Pacar Muda

Ayah Mashitah kerap termenung sendirian semenjak kepergian ibu
Ayah Mashitah kerap termenung sendirian semenjak kepergian ibu (mStar)

Tak lupa ia berfoto dengan makam ibu dan membagikannya ke grup WhatsApp keluarga.

"Dia tulis dia bertemu bidadarinya hari ini. minta ibu jaga diri baik-baik di sana. Saya akan bahagiakan abah karena apapun yang saya lakukan, tidak akan mampu merawat luka di hatinya," ujarnya.

Mashitah yang tinggal bersama sang ayah berharap semoga abahnya sellau diberi kesehatan agar bisa menghabiskan waktu lebih lama.

Hal ini lantaran Mashitah selama ini tidak banyak waktu dengan almarhumah ibu karena harus kuliah.

"Kalau Allah ingin mengambil abah, saya berharap setelah saya puas menghabiskan waktu bersamanya," pungkasnya.

'Aydan Tidur Dulu' Lukisan Terakhir Bocah jadi Firasat, Baju di Gambar Tanda Kepergian Dia Selamanya

Jelang kepergian seseorang, terkadang ia meninggalkan pertanda yang banyak tak disadari.

Seperti yang terjadi pada seorang bocah laki-laki ini.

Sebelum meninggal dunia, bocah laki-laki ini sempat memberikan pertanda kepada orangtuanya.

Pertanda tersebut tertuang dalam sebuah gambar yang dibuat sendiri oleh si bocah bernama Aydan Hadiff.

Ibunda Aydan Hadiff, Wunny Amir, menceritakan lukisan terakhir yang dibuat sang anak sebelum berpulang.

Saat itu Wunny Amir dan Aydan sedang menikmati waktu bersama.

Aydan sendiri tampak sedang menggambar sesuatu di kertas.

Baca juga: Sayang Mamak Gadis Gayo Lues Meninggal Sambil Peluk Al-Quran, Terkuak Pesan Terakhir Bak Firasat

Gambar terakhir yang dilukis Aydan sebelum meninggal
Gambar terakhir yang dilukis Aydan sebelum meninggal (Ohbulan)

Setelahnya, Aydan dengan penuh keceriaan memperlihatkan lukisan tersebut pada sang ibu.

Dalam lukisannya, Aydan dan kedua orangtuanya tampak berbaring di sebuah tikar.

Aydan sendiri dalam lukisan tersebut tampak tidur dengan badan terbalut seperti bayi dibedong.

Ia terlihat seperti tidur sendiri namun tidak jauh dari posisi orangtunya yang masih terjaga.

"Mama mama, lihat apa yang Aydan lukis. Aydan lukis mama, ayah, dan Aydan. Ini Aydan sedang tidur," kata Wunny menirukan ucapan mendiang anaknya.

Melihat gambar tersebut, Wunny bertanya pada Aydan mengapa hanya dia yang tidur dan matanya terpejam.

Sedangkan ibu dan ayahnya digambar dalam keadaan berbaring namun masih terjaga.

Terlebih posisi tidurnya seolah terpisah dari kedua orangtuanya.

Saat ditanya soal alasan menggambar lukisan tersebut, Aydan hanya tertawa.

"Aydan tidur dulu, nanti mama dan ayah nyusul tidur lah," kata Aydan, seperti TribunTrends kutip dari Ohbulan, Senin 11.30.

"Kenapa tidak ada tangan dan kaki (di gambar Aydan)?" tanya sang mama.

Ternyata Aydan menggambar dirinya memakai bedong seperti bayi.

Baca juga: Umur Ayah Pendek Firasat PO, Pamit Gandakan Uang ke Dukun, Malah Dibunuh Bareng 9 Korban Lainnya

Gambar terakhir yang dilukis Aydan sebelum meninggal
Gambar terakhir yang dilukis Aydan sebelum meninggal (Ohbulan)

"Ih mama, ini kayak yang dipakai buat bayi. Aydan balik jadi bayi lagi, hehe," kata Aydan.

Siapa sangka, gambar tersebut justru menjadi pertanda kepergian Aydan.

Bocah laki-laki itu telah pergi untuk selamanya.

"Ya Allah, rupanya bukan kain bedong, tapi kain kafan. Aydan juga menggambar lukisan lain yang lebih besar. Aydan menggambar dirinya mengenakan pakaian yangi ia pakai terakhir sebelum meninggal," ujar Wunny.

Melansir Ohbulan, Aydan meninggal dunia karena pendarahan dalam otak.

Pendarahan terjadi setelah Aydan mengalami kecelakaan pada 4 April 2023 lalu.

Saat itu Aydan dan kedua orangtunya dalam perjalanan menunaikan salat tarawih di Masjid Al-Umm, Seksyen 1, Bangi.

(TribunTrends/Ninda)

Tags:
berita viral hari inimeninggalayahTikTokMashitah Sedik
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved