Viral Kisah Wanita Kerja Jadi Perawat di Tanah Suci, Bahagia Bisa Sering Umroh, Gaji Besar

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah wanita Malaysia yang bekerja di Tanah Suci ini viral.

Wanita bernama Thita Zikron Mohd Amin ini merupakan seorang perawat Malaysia yang bekerja di Madinah.

Bagaimana pengalaman Thita Zikron bekerja sabagai perawat di Tanah Suci?

Dikutip dari nona.my pada Senin (3/4/2023), Thita Zikron (43) sehari-harinya merawat bayi.

Secara khusus, Thita bekerja merawat bayi prematur dan bayi yang lahir dengan penyakit bawaan.

Thita sendiri sudah memiliki lima anak.

Baca juga: Istri Ngakunya Kerja Jadi Perawat, Suami Syok Begitu Tahu Profesi Sebenarnya, Aib Terbongkar!

Tentu tak mudah bagi Thita untuk meninggalkan suami dan anak demi cari rezeki di negeri orang.

Selain harus beradaptasi bekerja di lingkungan multietnik, Thita juga sering dihantui rasa rindu kampung halaman.

Meski begitu, hal ini tak menghalangi wanita asal Pahang ini menorehkan prestasi dalam pekerjaannya.

“Awalnya saya memang berniat mengikuti wawancara Melorita Agency.

Waktu itu saya mengincar posisi perawat di Rumah Sakit Madinah yang baru dibuka.

Walaupun saya sudah bekerja di Pantai Hospital Kuala Lumpur selama kurang lebih 11 tahun, saya ingin mencoba tempat baru.

Alhamdulillah saya diterima bekerja di sana,” ujar Thita.

Baca juga: Ibu Trenyuh Anak Mendadak Minta Peluk Perawat, Ternyata Salam Perpisahan, 9 Hari Kemudian Meninggal

Memiliki gelar Magister Keperawatan, Diploma Keperawatan, Pasca Keperawatan Neonatal Dasar serta pengalaman panjang di rumah sakit, jalan Thita untuk mengabdi di luar negeri semakin cerah.

Ia bertugas di unit perawatan intensif neonatal (NICU) dari tahun 2001 hingga 2011.

Sebelumnya, Titha menjabat sebagai Kepala Perawat.

Namun ia mengundurkan diri dan kerja di Arab saudi.

Tentu perasaannya campur aduk kala itu.

Ia meninggalkan segala kenyamanan hidupnya dan merantau ke tempat yang benar-benar baru.

"Saat homesick, biasanya kami menghilangkan stres dengan ibadah umrah jika ada kesempatan lain selain jalan-jalan ke mall.

Perasaan stress atau kurang dalam karir ini sudah pasti saya rasakan, apalagi ketika saya harus melihat kematian meski segala upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan sang buah hati.

Bagi saya, menjadi perawat bukan hanya sekedar membersihkan feses dan mengganti popok pasien, tapi ada definisinya lebih luas lagi.

Menjadi perawat mengajarkan kita untuk menghargai keluarga dan identitas diri agar lebih sukses.

Saya harus bertahan dari semua aspek dan saya bangga menjadi seorang perawat,” papar Thita.

Baca juga: Gadis Biasa Anak Perawat Usia 17 Dinikahi Putra Raja Brunei, Kini Hidup Berubah, Jadi Calon Ratu

Thita menambahkan, dirinya beruntung berada di Tanah Suci dan bekerja di rumah sakit yang menawarkan keuntungan yang baik bagi para stafnya.

Ia mendapat tiket pesawat pulang pergi ke Malaysia 2x setahun.

Mereka juga diperbolehkan berlibur sesuai jumlah cuti tahunan yang ada.

Biasanya Thita akan pulang kampung ke Penang, Malaysia sekitar 30-35 hari.

“Kalau saya pulang ke Malaysia, saya biasanya mengajak anak-anak berlibur baik di dalam maupun luar negeri.

Family day bareng saudara kandung juga menjadi agenda penting setiap kali kita kembali berlibur untuk mempererat silaturahmi," tukasnya.

Di akhir perbincangan, Thita menjelaskan cita-cita karirnya.

“Sebenarnya tujuan awal pergi ke negara itu untuk mencari
pengalaman dan membantu keluarga karena gaji yang ditawarkan sangat tinggi.

Hingga saat ini, saya masih mengejar cita-cita meringankan beban keluarga selain menambah ilmu.

Tahun 2023 adalah tahun ketujuh saya di Tanah Suci.

Saya berharap apa yang saya pelajari di sini dapat dibagikan kepada perawat di Malaysia untuk meningkatkan layanan keperawatan di Malaysia,” ujar Titha.

(TribunTrends.com/ Suli Hanna)