Berita Viral
SEKOLAHKAN Sampai Sarjana, Pak Edy Ditinggal setelah Anaknya Nikah, Huni Rumah Kumuh & Jadi Pemulung
Semua anaknya jadi sarjana, pak Edy kini ditinggal sebatang kara. Rumahnya kumuh tanpa listrik dan air. Terpaksa hidup jadi pemulung.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang ayah bernama Pak Edy kini menjalani hidup pilu sebatang kara di Semarang.
Bagaimana tidak, sehari-hari Pak Edy tinggal seorang diri di rumahnya yang kumuh dan sudah tidak terawat.
Tak ada listrik di rumah tersebut.
Sehari-hari untuk mandi Pak Edy hanya mengandalkan air hujan.
Sementara penerangan, Pak Edy hanya menggunakan lilin.
Kehidupan miris Pak Edy ini diungkap oleh YouTuber Bang Bewok.
Seperti apa penuturan Pak Edy?
Baca juga: MIRIS Alami Masalah Keuangan, Pria Ini Nekat Tinggal di Pohon Selama 3 Tahun, Tak Ingin Jadi Beban

Pak Edy ditinggal anak-anaknya setelah menikah dan memilih untuk pergi.
"Pak Edy selama ini di sini tinggal?" tanya Bang Bewok, dilansir dari kanal YouTube-nya, pada Kamis (26/1/2023).
"Iya saya tinggal di sini sejak anak-anak saya kan menikah, mereka keluar," kata Pak Edy, mengutip Sripoku.com.
Dalam tayangan tersebut, tampak rumah terbengkalai bak sudah lama tidak berpenghuni.
Rumahnya juga dipenuhi dengan pohon beringin yang menjulang tinggi dan ditumbuhi tanaman liar.
Bahkan tidak ada satu pun lampu yang menerangi rumah tersebut.
Kondisi rumah terbengkalai Pak Edy pun gelap gulita saat disambangi.
Baca juga: DULU Kaya Kini Miskin, Ibu Tiko Depresi Usai Dicerai Suami, Hidup di Rumah Mewah Tanpa Listrik & Air
Meski demikian, Pak Edy mengaku masih menempati satu kamar di dalam rumah yang dipenuhi dengan sampah tersebut.
"Nah, ini satu-satunya kamar yang masih ditempati, dengan kucing," ungkap Edy sembari menunjukkan kamar yang tak layak huni tersebut.
Nampak seluruh bagian dalam rumah pria paruh baya tersebut telah dipenuhi dengan tumpukan sampah berserakan.
Kasur yang dipakai Pak Edy untuk tidur sehari-hari pun terlihat begitu banyak tumpukan bekas baju dan kaleng-kaleng bekas biskuit.
Kondisi bagian dalam rumah pun sudah berantakan.
Ada pula mobil tua karatan dan bangkai sepeda motor yang terdapat di dalam ruangan.
Sementara, sehari-hari Pak Edy hanya mengandalkan lilin sebagai alat penerangan seadanya.

"Ini sungguh tidak layak temen-temen untuk tinggal, Pak Edy tinggal di sini, di ruangan bisa dikatakan kumuh," ujar Bang Bewok lagi.
Diungkap Pak Edy, rumah tersebut merupakan tempat tinggalnya bersama kedua orang tua dan anak istrinya.
Pada bagian plafonnya pun sudah tampak keos dan rembes ketika hujan turun.
Senasib seperti Tiko dan Bu Eny, rumah Pak Edy ini pun sudah terputus dari aliran air.
Ketika membutuhkan air, Pak Edy menadah dari air hujan.
"Dak ada, ngangsu ini ada dari hujan untuk sekedar cuci tangan beberapa hari," kata Pak Edy.
"Ngangsu tuh ngambil air make jerigen," sambungnya.
Baca juga: DULU Dibuang Ibu di Toilet RS, Wanita Nangis Terlambat Tahu, Tetangga yang Meninggal Adalah Ayahnya
Bahkan menilik kamar mandinya pun sangat tidak layak, keramik dinding tampak sudah berkarat dan berdebu.
Pada bagian belakangnya, terlihat dari atas atap yang telah hancur parah, hingga pohon menjulang tinggi pun merasuk.
Mirisnya, Pak Edy masih memasak dengan menggunakan tungku kayu bakar.
"Ini masak untuk air untuk mandi pakai kayu bakar," kata Pak Edy.
"Guys, bener-bener sama kisahnya kayak Bu Eny, dimana Pak Edy beraktifitas untuk mandi itu menggunakan air panas."
"Dia membakar, membuat tungku di sini," kata Bang Bewok.
Begitu banyak botol bekas di dapurnya, ia mengaku belajar menjadi pemulung untuk mencukupi kebutuhan hidup.

"Saya belajar jadi pemulung, ada kebetulan tetangga dulu di sini, 'Ayo karo' aku okelah."
"Sementara, maaf, untuk hasil biar diambil dia, jadi hanya membantu dan mengerti jadi jual lah," ungkap Pak Edy.
Terlihat pula dalam rumah tersebut, masih ada foto dari istri dan mendiang anak pertama Pak Edy.
Pak Edy pun mengaku memiliki anak lulusan kuliah kedokteran yang telah meninggal dunia.
"Ini satu-satunya, kalau foto anak-anak saya yang pertama ada yang wisuda, ngambil kedokteran, tapi sudah meninggal."
Selain itu Pak Edy mengungkapkan jika ia memiliki tiga anak yang semuanya lulus sebagai sarjana.
"Tiga-tiganya lulus semua, yang pertama dokter tadi, yang kedua sarjana ekonomi," ungkap Pak Edy.
Di akhir, Bang Bewok pun berharap kepedulian publik untuk membantu membeli rumah Pak Edy.
Pak Edy hendak menjual rumah tersebut senilai Rp4 miliar yang berada di pinggir jalan pusat kota Semarang.
Adapun hasil penjualan rumah nanti akan dijadikan untuk kelangsungan hidup Pak Edy dengan menjual obat-obatan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Miris Pak Edy Tinggal di Rumah Kumuh Penuh Sampah, Mandi dari Air Hujan, Ditinggal Anaknya Menikah
Tangis Ibu Pecah! Temui Putrinya yang Tinggal di Rumah Reyot demi Cinta Tak Direstui |
![]() |
---|
Senyum Hanafi di Pernikahan, Bak Lupa Seminggu Lalu Bunuh Tiwi Rekannya di BPS Halmahera Timur |
![]() |
---|
Keluarga Dibohongi Soal Kematian Prada Lucky: Dibilang Jatuh Motor, Ternyata Disiksa TNI Senior |
![]() |
---|
Tragedi TNI Prada Lucky: Keluarga Dibohongi, Akses Diblokir, Kebenaran Ditutup |
![]() |
---|
Dedikasi Dibalas Pukulan: Fakta Baru Kematian Prada Lucky, Masak untuk Rekan, Dibalas Penganiayaan |
![]() |
---|