Breaking News:

AKSI Pamungkas Gesekkan HP Fans ke Daerah Sensitif Viral, Inilah Perjalanan Karier Sang Penyanyi

Pamungkas jadi sorotan karena aksinya di panggung saat nyanyi. Ia menggesekkan HP fans ke daerah sensitif. Sosoknya viral, bagaimana kariernya?

Editor: Suli Hanna
Instagram/ pamunqkas dan Tiktok @simp for L
Perjalana karier Pamungkas 

Pada usia 8 tahun, ia mengikuti les drum untuk memulihkan telinga kiri Pamungkas yang setengah tuli.

Karena merasa tidak cocok, Pamungkas kemudian beralih menjajal piano dan gitar secara autodidak.

Pamungkas begitu lekat dengan musik, sampai akhirnya pada usia 10 tahun ia berkata pada ayahnya bahwa tak ingin sekolah dan hanya ingin bermain musik.

Ayahnya yang memiliki manajemen artis bernama Oxygen Entertainment mengajaknya untuk ikut tur sejumlah band.

"Gue bolos sekolah, ikut tur. Diajari kalau mau jadi musisi harus jadi kru dulu, harus tahu dunia dulu supaya saat jadi talent enggak seenaknya sama orang," ungkap Pamungkas dalam sebuah wawancara.

Saat melanjutkan pendidikan di SMP 200 Jakarta, ia sudah tampil secara reguler di kafe bernama La Piazza dengan honor Rp 1,6 sampai Rp 2 juta.

Merasa bisa mendapat uang, Pamungkas jadi makin tak tertarik pada pendidikan dan tidak ingin melanjutkan pendidikan ke SMA.

Hal tersebut sempat membuatnya bertentangan dengan keluarga hingga akhirnya ia mengambil jalan tengah dengan homeschooling.

Pamungkas kemudian berkuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Paramadina sembari bekerja sebagai musisi.

Sebelum akhirnya berkarier solo dan terkenal, ia diketahui pernah kerja jadi kru TV di program "Islam Itu Indah".

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Pamungkas melalui unggahan di Instagram Story-nya menanggapi foto lamanya yang sebelumnya viral di Twitter.

Ia mengaku bekerja di acara televisi tersebut sebagai kru Musik.

"Ini benar saya, tahun 2013-2014 saya kerja di TransTV 'Islam Itu Indah' di audio broadcaster nya. Kerjaan saya play sound bumper in bumper out," tulis Pamungkas dalam Insta Story nya.

Pamungkas mengatakan kalo dalam saat itu, ia harus membuat 2 lagu dalam sehari dari jam 11 malam hingga jam 3 pagi.

"Selama hampir satu tahun kerja di sana, belajar banyak sekali. Dari nulis lagu sampai mengerti industri TV di Indonesia, sambil dengar ceramah setiap hari," imbuhnya.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 3
Tags:
PamungkaspenyanyikonserSynchronize Festival
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved