BAK Cerita di Film, Bocah 11 Tahun Tiap Hari Diantar Gajah ke Sekolah, sudah Berteman sejak Kecil
Viral video bocah 11 tahun diantar gajah ke sekolah. Ternyata mereka sudah berteman sejak lama. Bahkan gadis itu punya ikatan emosional dengannya.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Hewan dan manusia yang berteman akrab dilihat dalam film-film.
Namun kali ini adegan tersebut ada di kehidupan nyata.
Viral video seorang bocah diantar gajah ke sekolah.
Ternyata kegiatan tersebut merupakan rutinitas harian.
Dalam satu video yang Serambinews.com lihat di akun TikTok @olefcthailand, terlihat bocah perempuan itu menggunakan seragam sekolah sambil mengendarai gajah.
Gajah tersebut tampaknya cukup jinak. Jalan menuju sekolahnya juga melawati jalan desa yang padat penduduk.
Ayah bocah perempuan itu, Wisanchon Yongram (38), mengatakan bahwa kesehariannya adalah sebagai pawang gajah.
Keluarga Wisanchon memelihara empat ekor gajah, yaitu dua ekor gajah betina dan dua ekor gajah jantan.
Salah satu gajah jantan bernama Ole yang berusia 25 tahun inilah yang sering ditunggangi oleh putrinya, Phatcharapha atau Pupae untuk bersekolah atau main.
Menurut Wisanchol, Pupae sangat dekat dengan Ole karena dia sudah berteman dekat dengan sejak kecil.
Baca juga: Kejadian Unik Saat Idul Adha 2022, Seekor Gajah Sapa Pengguna Jalan, Hampir Naik ke Atas Mobil

Bahkan, kata dia, putrinya itu sering membantu keluarga dalam merawat Ole dengan memberinya makan dan memandikannya.
“Dia mulai mengendarai Ole ketika dia berusia enam tahun,” kata Wisanchol, yang saat ini putrinya telah duduk di kelas 5 dasar.
Pupae mengendarai gajah Ole ke Sekolah Samrong Piman, yang terletak sekitar 500 meter dari rumah setiap hari.
Itu agar keluarganya bisa menghemat biaya bahan bakar.
Awalnya, teman-teman sekelasnya dikatakan kaget melihat hewan besar itu.
Tapi sekarang, mereka sudah terbiasa dan senang melihat Ole ketika dia mengendarai binatang itu ke sekolah.
Pupae yang duduk di bangku kelas lima itu mengatakan dia merasakan memiliki ikatan emosional dengan Ole.
Ia juga memiliki cita-cita menjadi dokter hewan ketika dia besar nanti sehingga dia bisa merawat gajah.
Berikut video lengkapnya:
PERJUANGAN Ayah Gendong Anak ke Sekolah selama 12 Tahun, Kini Fisik Melemah, Bagaimana Nasibnya?
Mai Ngoc Tuyet (57) masih ingat dengan jelas hari ketika Mai Khanh Tan, putranya, terbaring di ranjang rumah sakit.
Di dekat Tan ada obat-obatan, dan ventilator.
Ensefalitis Jepang hampir merenggut putra kecilnya.
Namun, sekarang, Tan telah menjadi pemuda berusia 21 tahun.
Tan adalah anak cerdas, berbakat, dan sangat berbakti.
Selama 12 tahun, Tuyet menggendong putranya ke sekolah agar Tan bisa mengejar mimpinya untuk menulis.
Dikutip dari saostar.vn pada Kamis (30/6/2022), ayah dan anak ini hidup di rumah sederhana di Bangsal 7, Vi Thanh, provinsi Hau Giang.
Baca juga: MOMEN Haru Gadis Cilik Ketemu Ayah, Tunggu di Pinggir Jalan selama 2 Jam Demi Peluk Beberapa Menit

“Setiap tahun, dia menjadi murid yang berprestasi.
Tan tidak pernah berniat untuk putus sekolah.
Anak saya tidak bisa berjalan seperti orang lain, saya harus berusaha sebaik mungkin untuk memberinya bekal hidup,” kata Tuyet. dengan bangga.
Ketika Tan berusia 5 tahun, ia menghadapi "kematian pertama" karena ensefalitis Jepang.
Untuk merawat putranya, Tuyet membawanya ke semua rumah sakit, dari Hau Giang, Can Tho hingga Kota Ho Chi Minh.
Sungguh itu bukanlah masa yang mudah, Tuyet hanya bisa pasrah.
Tan akhirnya dipulangkan dari rumah sakit.
Namun, gejala sisa dari ensefalitis Jepang membuat kakinya berhenti berkembang.
Sejak itu dia tidak bisa lagi berjalan.
Lengan kirinya tidak bisa bergerak.
Semua aktivitas Tan harus bergantung pada ayahnya.
Baca juga: Kamu Masukkan Surga Ayah Nangis Gendong Anaknya yang Baru Khatam Alquran, Momen Haru Viral

"Saya tumbuh dalam cinta ayah saya yang tak terbatas.
Ayah saya adalah orang yang memberi saya makan, membawa saya ke toilet, membawa saya ke sekolah setiap hari.
Ibu saya meninggalkan saya ketika saya masih kecil.
Kadang-kadang, saya mengasihani diri saya sendiri, tetapi ayah saya selalu mendorong saya untuk belajar keras," ujar Tan.
Tuyet adalah orang yang ringan tangan.
Tidak peduli apa yang diminta orang, dia akan melakukannya, tidak peduli seberapa sulit pekerjaannya.
Semua uang yang dia hasilkan digunakan untuk menyambung hidup.
Selama 12 tahun, tak peduli panas, hujan, cerah, lelah, sakit, sibu, Tuyet selalu menggendong anaknya ke sekolah.
Saat guru menutup pintu kelas, dia akan duduk dan menunggu di luar.
Melihat ayahnya yang menunggu di luar, ternyata jadi motivasi tersendiri bagi Tan.
Tan paling ingat saat kelas 2 SD.
Dia jatuh dan kakinya patah hingga tak bisa sekolah selama setahun.
Selama ini ayahnya selalu menyemangati Tan untuk berusaha belajar, pantang menyerah, karena belajar adalah pintu gerbang untuk membuka masa depan Tan yang lebih cerah.
Kini kaki Tuyet melemah selama bulan Mei, punggungnya juga lebih bungkuk.
Meski begitu, ia masih menggendong anaknuya yang telah dewasa.
Selama 12 tahun terakhir, Tuyet tidak pernah mengeluh kepada anaknya.
Baginya, hadiah yang paling berharga adalah anak yang rajin belajar.
Tan selalu ingin pergi ke sekolah, mencatat dan belajar dengan segala upaya.
Karena cerita menyentuh tersebut, banyak orang yang tergerak hatinya.
Mereka pun menghimpun dana untuk bapak-anak itu.
Kini mereka dikabarkan telah membeli motor untuk memudahkan pergerakan Tan.
Saldo yang tersisa di rekening Tan hampir Rp33 juta, cukup untuk menutupi biaya sekolahnya selama 2 tahun ke depan.
(SerambiNews, TribunTrends.com/ Suli Hanna)
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com yang berjudul Viral Bocah 11 Tahun Naik Gajah ke Sekolah, Ternyata Alasannya Demi Menghemat Uang.