IMBAS Holywings Tutup, Karyawan Curhat Kehilangan Pekerjaan, Hanya Bisa Pasrah: Semua Morat-marit
Curhat pilu seorang karyawan Holywings setelah tempat kerjanya ditutup, kini hanya bisa pasrah.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Terkait kontroversi promosi manajemen Holywings yang diduga menistakan agama, S menyayangkan hal tersebut.
"Saya menyayangkan sih (kontroversi tersebut), tapi pihak Holywings sudah minta maaf," kata dia.
Di sisi lain, S juga berharap masyarakat dan pemerintah juga mau melihat dari sisi para pekerja yang belum tentu sepakat dengan promosi tersebut.
"Karyawan Holywings juga mayoritas muslim, kita kan seagama juga, kami pun minta maaf," ungkap S.
"Semoga masyarakat dan pemerintah mau membuka hati.
Harapannya mereka mau melihat 3.000 karyawan Holywings yang harus dikemanakan," tutup S.
Kontroversi Holywings
Sebelumnya, upaya Holywings Indonesia untuk melakukan kegiatan promosi minuman keras (miras) malah menjadi bumerang untuk usaha tersebut.
Di tengah lesunya penjualan karena pandemi Covid-19, restoran sekaligus bar itu mencoba menaikkan omzet dengan memberikan promosi bagi pengunjung yang bernama "Muhammad" dan "Maria".
Namun, kegiatan promosi itu justru berujung pada pelaporan manajemen oleh sejumlah pihak ke kepolisian.
Promosi yang mencantumkan nama "Muhammad" dan "Maria" itu diduga telah menistakan agama.
Unggahan promosi miras gratis itu awalnya diunggah akun Instagram @holywingsindonesia pada Kamis (23/6/2022).
Namun, setelah mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, unggahan tersebut dihapus.
Polres Metro Jakarta Selatan akhirnya meringkus enam karyawan Holywings yang diduga melakukan promosi miras bernada penistaan agama.
Di saat bersamaan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara resmi mencabut izin usaha semua outlet Holywings yang ada di Jakarta.