Breaking News:

SEHARI Jelang Akad, Pengantin Pria Kabur, Ngakunya Mau Belanja Ternyata Bawa Pergi Motor Calon Istri

Pengantin pria kabur sehari menjelang pernikahannya, ngakunya belanja perlengkapan nikah ternyata bawa pergi motor calon istri.

freepik via Tribunnews.com
Ilustrasi menikah 

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus calon pengantin pria kabur kembali terjadi.

Kali ini, peristiwa calon pengantin kabur terjadi di Desa Dempelan, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Diketahui, calon pengantin pria berinisial ZFW (21) berasal dari Batam, Kepulauan Riau.

ZFW ditangkap setelah kabur sehari menjelang pernikahannya dengan EAP (20), warga Desa Dempelan, Madiun.

Setelah mendapat laporan dari keluarga EAP, polisi menangkap ZFW di Kabupaten Madiun, Senin (16/5/2022).

"Tersangka Zidane kami tangkap lantaran membawa kabur sepeda motor dan ponsel milik korban satu hari sebelum hari pernikahan tersangka dengan korban," ujar Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Ryan Wira Raja Pratama di Madiun, Jumat (20/5/2022).

Baca juga: INGAT Pengantin Kabur Tinggalkan Calon Istri? Ternyata Pergi ke Kalimantan, Terkuak Nasibnya Kini

Baca juga: Gaun Pengantin Terbakar, Gadis Ini Baru Sadar Ternyata Pertanda, Pernikahan Batal 2 Hari Jelang Akad

Menurut Ryan, keluarga melaporkan ZFW karena membawa kabur ponsel dan motor milik EAP sehari sebelum pernikahan.

Saat kabur dari rumah korban, ZFW pura-pura hendak membeli perlengkapan pernikahan.

"Satu hari menjelang pernikahan, tersangka Zidane meminjam kendaraan dan ponsel korban.

Tersangka meminjam berdalih untuk belanja perlengkapan pernikahan," kata Ryan.

Namun, hingga hari pernikahan, ZFW tak kunjung tiba di lokasi resepsi.

Padahal, ZFW sudah tinggal di rumah korban sejak sebelum menikah.

Satu tahun berkenalan

ZFW dan EAP telah kenal sekitar satu tahun.

Mereka lalu menjalin hubungan kekasih selama tiga bulan.

Saat menjalin hubungan asmara dengan korban, ZFW bekerja sebagai karyawan swasta di Madiun.

ZFW pun berjanji menikahi korban.

Saat menangkap ZFW, polisi menyita sepeda motor dan ponsel milik korban yang dibawa kabur tersangka.

Sepeda motor itu digadaikan kepada seorang warga senilai Rp 4 juta.

ZFW pun telah ditetapkan sebagai tersangka.

Akibat perbuatannya, pria asal Batam itu dijerat Pasal 372 KUHPidana tentang Penggelapan dengan ancaman empat tahun penjara.

INGAT Pengantin di Magetan Kabur Tinggalkan Calon Istri? Ternyata Pergi ke Kalimantan, Terkuak Nasibnya Kini

Kisah serupa tentang pengantin kabur.

Belum lama ini, viral pengantin wanita RD (22) berdiri sendiri di pelaminan saat resepsi di Desa Gambiran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Minggu (8/5/2022).

Pengantin pria bernama Gandi dikabarkan kabur meninggalkan calon istrinya sendirian.

Pada saat itu, keluarga RD sudah menanti Gandi sejak pukul 07.00 WIB, namun pengantin pria tak kunjung muncul.

Sementara akad nikah dijadwalkan pada pukul 08.00 WIB, dlanjutkan resepsi pada pukul 10.00 WIB.

Ardi, paman RD mengaku keluarga menunggu hingga malam hari, namun pengantin pria tak kunjung datang.

Peristiwa tersebut dianggap mencoreng nama baik keluarga karena mereka sudah menyebar 1.000 undangan.

Walau demikian, resepi tetap digelar dan hanya dihadiri orangtuan Gandi.

"Kedua orangtua Gandy saya paksa harus hadir di resepsi pernikahan walau tanpa pengantin laki-laki," kata dia.

Baca juga: VIRAL Pasangan Menikah Meski Baru 4 Kali Bertemu, Berawal dari DM Sang Pria: Tiara, Selamat Pagi

Baca juga: PENGANTIN Pria Kabur, Begini Nasib Mempelai Wanita, Pilu Gagal Nikah, Kini Cabut Berkas di KUA?

Wanita muda banjir kecaman setelah bercerita tentang pernikahannya dengan gurunya (foto ilustrasi)
Ilustrasi menikah (mstar)

Persoalan mahar

Ardi bercerita Gandi tak tadakang karena keberatan dengan mahar perkawinan berupa uang Rp 2 juta dan satu set perhiasan.

Padahal mahar tersebut diinisiasi sendiri oleh Gandi saat rampak atau pranikah di KUA.

“Yang menyebutkan di rampak KUA itu pihak pengantin pria sendiri, tidak ada pemaksaan,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (11/05/2022).

Atas keberatan tersebut, keluarga RD pun menyetujui jika maskawin yang awalnya Rp 2 juta diganti menjadi Rp 200.000 tanpa perhiasan.

Keluarga RD mengalah karena pernikahan tinggal tiga hari dan 1.000 undangan sudah disebar.

Sayangnnya, walau telah terjadi kesepakatan, pengantin pria tetap tak datang.

Kecewa dengan kejadian tersebut, pihak keluarga pengantin perempuan akhirnya menyatakan bahwa pernikahan tersebut dibatalkan.

Pihak keluarga kedua belah pihak akhirnya memilih menyelesaikan persoalan tersebut ke kantor Kepolisian Sektor Maospati.

Dari hasil kesepakatan, kedua belah pihak sepakat untuk menanggung sama-sama biaya pernikahan.

“Damai kekeluargaan semua biaya dibagi dua, total biaya Rp 45 juta dibagi berdua ada surat perjanjiannya. Untuk pengembalian biaya ke pengantin perempuan selambat-lambatnya satu bulan,” kata Ardi.

Selain itu RD juga mencabut berkas pernikahan di KUA Kecamatan Maospati.

Pencabuatan dilakukan untuk memastikan status RD masih lajang dan belum pernah menikah.

Gandi sempat gadaikan motor, kini kerja di kebun sawit

Setelah kasusnya viral di media sosial, Gandi, mempelai pria akhirnya buka suara.

Ia mengaku kabur ke Kalimantan saat pernikahannya berlangsung.

Pilihannya untk kabur karena sejumlah permasalahan yang dihadapi menjelang pernikahan.

“Kalau dibilang tega ya tidak tega, tapi mengingat nikah itu untuk selamanya saya akhirnya tega dengan permasalahan yang ada,” ucapnya.

Salah satu masalah yang muncul adalah biaya make up yang cukup tinggi.

Padahal ia sebelumnya sudah memesan jasa make up saudara untuk menekan biaya pernikahan.

Namun jelang pernikahan, pihak mempelai perempuan memanggil jasa make up lain yang biayangnya lebih mahal.

“Tiba-tiba saja perias pengantin diganti padahal sudah mepet tanggal pernikahan," ungkap dia.

Tiga hari sebelum akad nikah digelar, ia pun membatalkan pernikahan.

Namun atas saran orangtuanya, resepsi tetap dilangsungkan.

Bahkan untuk biaya pernikahan, orangtua Gandi memintanya untuk menggadaikan motor yang akan digunakan untuk biaya hiburan musik.

“Saya sampai malam baru menemukan orang yang mau menerima gadai sebesar Rp 1,5 juta.

Uang itu yang saya bawa kabur,” kata Gandi.

Ia pun kabur ke Kalimantan dengan membawa uang hasil menggadaikan motor.

Saat ini ia berusaha bekerja keras untuk mengumpulkan yang setelah bekerja di kebun kelapa sawit.

Dia mengaku berupaya mengganti biaya yang dikeluarkan oleh keluarga RD, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani orangtuanya.

“Saya akan berusaha mengganti uang itu karena kalau tidak diganti orangtua saya akan dipenjara. Perjanjian itu sudah ditandangani,” jelasnya.

Ia bahkan berusaha menjual tanah warisan ayah kandungnya di Sragen untuk menutup biaya resepsi yang dikeluarkan mempelai perempuan.

Namun sayangnya uang tersebut masih cukup.

“Itu warisan bapak kandung saya, kalau yang sekarang itu bapak sambung. Itu pun belum cukup,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menghilang Sebelum Pernikahan, Pengantin Pria Ini Bawa Kabur Motor Pasangannya" dan  "Biaya Make Up Mahal, Gandi Tinggalkan Mempelai Wanita di Hari Pernikahan, Sempat Gadaikan Motor untuk Resepsi"

Sumber: Kompas.com
Tags:
pengantinMadiunZFWpernikahanEAP
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved