Berita Viral
21 Tahun Tidur Bersama Mayat Istri, Kini Suami Coba Mengikhlaskan, Tangis Pecah saat Berpisah
Suami tidur bersama mayat istrinya selama 21 tahun, kini akhirnya mau mengkremasi jenazahnya, pilu saat berpisah.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Kisah pilu pria tinggal bersama tubuh mendiang istrinya selama lebih dari satu dekade.
Pria tersebut adalah Charn Janwatchakal (72).
Charn tinggal sendirian di samping mayat mendiang istrinya selama 21 tahun.
Dilansir dari Saostar Sabtu (7/5/2022), kisah ini dipublikasikan pada 30 April lalu dan menjadi viral di media sosial.
Tak sedikit netizen pun menyebut Charn dengan sebutan "seorang pria dengan cinta tak berujung".
Belum lama ini, pengacara terkenal Thailand, Nitithorn Kaewto mengunjungi Charn dan mewawancarainya.
Pengacara itu mengatakan bahwa lelaki tua itu berpendidikan dan memiliki beberapa gelar.
Namun dia hidup sederhana, bahkan tanpa listrik di rumah setelah istrinya meninggal.
Baca juga: Suami Tak Juga Move On Meski Istri Sudah Lama Meninggal, Seminggu Sekali Rutin Ziarahi ke Makam
Baca juga: VIRAL Kakek Jadi Pengiring Pengantin, Sudah Tua Tapi Penampilan Buat Terkesima

Pria itu tinggal sendirian di rumah beton satu lantai yang terlihat seperti gudang kecil, di atas tanah seluas 780 m2 di Soi Raminthra 3, Tha Reng, Bang Khen, Bangkok.
Rumah, jendela dan pintunya rusak.
Selain itu, tidak ada listrik atau air.
Charn sehari-harinya hidup dari sumber air tetangganya.
Pada tanggal 29 April, Charn mengunjungi Yayasan Phet Kasem Bangkok mencari bantuan untuk mengkremasi jenazah istrinya.
Rupanya pria itu menjaga tubuh istrinya tetap utuh di peti mati di kamar kecil tempat dia tidur.
Charn mengungkapkan dia sering berbicara dengan mayat istrinya seolah-olah dia masih hidup.
Pada akhirnya, dia memutuskan untuk mengkremasi istrinya karena takut tidak ada yang akan mengatur upacara yang layak untuknya setelah kematiannya.
Saat staf mengkremasi tubuh istrinya, tangis Charn pun pecah.
Dia tampak pilu mengucapkan selamat tinggal kepada istrinya.
Charn kemudian meletakkan sisa-sisa kremasi di atas kain putih keesokan harinya dan membawanya pulang untuk ditempatkan di kamarnya.
Setelah itu, staf Phet Kasem Bangkok Foundation mengunjungi rumah bobrok lelaki tua itu untuk membersihkannya.
Mereka membersihkan banyak rumput liar dan daun kering dari halaman, memperbaiki atap, dan menyambung kembali kabel listrik.
Menurut Charn, dia dulu tinggal bersama istri dan dua putranya.
Namun, setelah istrinya meninggal dan dia memutuskan untuk tinggal bersama mayatnya, kedua putranya pindah karena tidak bisa menerima keputusannya.
Pada siang hari, Charn beristirahat dengan kucing dan anjingnya di ruang kecil di sebelah rumah.
Pada malam hari, ia tidur di samping peti mati istrinya di kamar yang dulunya adalah gudang.
Charn mengatakan mulai sekarang dia akan menjadi sukarelawan yayasan untuk melakukan jasa bagi mendiang istrinya.
Suami Tak Juga Move On Meski Istri Sudah Lama Meninggal, Seminggu Sekali Rutin Ziarahi ke Makam
Pria paruh baya ini membuktikan cintanya tak pernah padam meski sang istri telah berpulang.
Dia selalu ziarah ke makam istrinya seminggu sekali.
Hal itu diungkapkan oleh anaknya, Norsuhaida Che Omar dalam sebuah video yang dia unggah di TikTok.
Sang anak sempat merekam momen ketika sang ayah, Che Omar Ishak berziarah ke makam ibunya, Almarhumah Jamilah Saad.
Dilansir dari Mstar Senin (17/1/2022), wanita yang akrab disapa Eida itu mengungkapkan ibunya meninggal dunia karena menderita kanker.
Ibunya telah berjuang melawan kanker selama 4 tahun.
Diketahui, sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya pada 25 Juni 2020 lalu.
Baca juga: PILU Hati Ayah Anaknya Meninggal Mendahului, Menangis Sampai Hilang Suara, Sehari 2 Kali ke Makam
Baca juga: BARU Bebas dari Penjara, Pria Ini Syok Ibu & Kakak Sudah Meninggal, Menangis Histeris di depan Makam
Baca juga: VIRAL Kucing Setia Jaga Makam Tuannya yang Sudah Meninggal, Anak Ungkap Amalan Ayah Semasa Hidup

Kepergiannya membawa duka yang mendalam bagi keluarga, tak terkecuali sang suami.
Di sisi lain, Eida menyebut ayahnya telah menderita katarak sejak tahun 2010.
"Ayah ada masalah penglihatan sejak 2010 karena katarak.
Sudah menjalani operasi namun kondisinya masih sama," ungkap Eida.
Menurut Eida, sang ayah cukup bergantung kepada ibunya.
Almarhumah ibunya sudah seperti 'mata' bagi ayahnya.
Hal itulah yang membuat ayahnya merasa sangat kehilangan saat ibunya meninggal dunia.

"Ayah tak suka pakai tongkat...dia lebih suka berpaut pada ibu atau adik-adik.
Setiap minggu kalau ziarah kubur, adik saya yang nomor empat akan temani ayah selepas pulang kerja karena dia tinggal bersama ayah," ujarnya.
Saat berziarah ke makam istrinya, dia sempat mengucapkan kata-kata menyentuh sambil menangis.
"Assalamualaikum Milah, abang datang dengan adik ni...abang balik ya Milah.
Abang harap kamu tenang," ucapnya kala itu.
"Kamis baru-baru ini saya ajak ayah ziarah kubur.
Saya rekam video sebagai kenangan, memang tak sangka ayah mengucapkan kata itu dan menangis," tutur Eida.
Eida menyebut ayahnya masih belum bisa move on hingga saat ini karena dia sangat menyayangi almarhumah istrinya.
Menurut Eida, sejak ibunya meninggal, ayahnya kini berubah menjadi orang yang pendiam dan hanya menghabiskan waktu di dalam kamar dan rumah.
"Ayah tak keluar rumah kecuali pada Kamis petang setiap minggu untuk ziarah makam ibu.
Sampai sekarang ayah tak pernah absen.
Kalau absen contohnya karena hujan lebat, dia pasti menangis," katanya.
(TribunTrends/Tiara Susma)