'Hoaks Serius' MUI Tegas Bantah Isu Minta Acara TV yang Diisi Ayu Ting Ting Dihentikan, Cek Faktanya
MUI klarifikasi isu tentang permintaan agar menghentikan acara TV yang dipandu Ayu Ting TIng. Bagaimana faktanya?
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Pedangdut sekaligus presenter Ayu Ting Ting kembali jadi pembicaraan hangat.
Ibu satu anak ini diisukan 'diboikot' MUI.
Ada isu mengatakan bahwa MUI meminta agar acara TV yang dipandu Ayu Ting Ting dihentikan.
Bagaimana faktanya?
Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan klarifikasi terkait kabar permintaan penghentian acara televisi yang diisi oleh pedangdut Ayu Ting Ting.
Komisi Infokom MUI, Elvi Hudhriyah, menjelaskan setiap bulan Ramadhan MUI bersama KPI melakukan kegiatan pemantauan program televisi.
Baca juga: SEMPAT Disebut Jadi Ayah Idaman Bilqis, Ini Sosok Nanda Fachrizal, Suami Syifa Adik Ayu Ting Ting

Pemantauan ini sekaligus memberikan apresiasi dan dukungan pada program yang positif serta memberikan evaluasi dan kritik terhadap program yang tidak sejalan dengan spirit Ramadhan.
Sementara berita yang beredar, kata Elvi, merupakan diskusi yang berkembang dalam rilis kegiatan pada hari kesepuluh Ramadhan 1441 H atau bertepatan dengan tahun 2019 lalu.
Dalam rilis tertulis dan laporan pantauan tertulis, tidak muncul kutipan Elvi.
Pernyataan itu mengemuka dalam dialog di tengah rilis kegiatan pemantauan Ramadhan.
Menurut dia, kegiatan ini sudah lewat beberapa tahun silam, tetapi dikesankan seakan-akan baru terjadi pada Maret 2022.
“Dengan kata lain, MUI dalam hal ini saya sebagai narasumber dari berita tersebut tidak melakukan aktivitas rilis pemantauan pada tanggal 16 Maret 2022, apalagi mengajukan permohonan ke KPI,” ujar Elvi dikutip dari MUIDigital, Rabu (23/3/2022).
Elvi mengaku kaget dengan berita yang dimuat oleh sejumlah media tentang permintaan boikot acara Pesbukers.
Elvi menuturkan, judul dan bingkai tulisan ini memberikan kesan seolah-olah seluruh program TV yang diisi Ayu Ting Ting diminta untuk dihentikan karena statusnya sebagai janda.

"Ini merupakan kekeliruan atau hoaks serius dalam memunculkan berita.