Viral Wanita Tuntut Dokter yang Izinkan Ibu Melahirkannya ke Pengadilan, Ternyata Ini Alasannya
Viral seorang wanita menyeret dokter yang mengizinkan ibunya melahirkan dirinya ke pengadilan
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amir M
TRIBUNTRENDS.COM - Viral seorang wanita menuntut dokter yang mengizinkan ibunya melahirkan dirinya.
Ia menggugat bahwa seharunya ia tidak pernah dilahirkan.
Lantas apa alasan wanita itu melaporkan dokter ibunya tersebut?
Dilansir dari The Sun via Kompas.com, bahkan gugatan tersebut kini telah dimenangkan.
Wanita itu mendapatkan hak ganti rugi jutaan.
Evie Toombes (20), seorang bintang showjumper asal Inggris diketahui memiliki masalah kesehatan.
Baca juga: 22 Minggu Dalam Kandungan, Bayi Prematur Ini Lahir dan Selamat Berkat Kantong Sandwich, Ini Kisahnya
Baca juga: VIRAL Kehidupan Bayi Kecil Ini Buat Miris, Tinggal di Tempat Tak Layak, Lihat Fotonya
Ia meluncurkan kasus 'pembuahan yang salah' terhadap dokter ibunya saat ia dilahirkan menderita masalah kesehatan 'spina bifida' atau cacat tulang belakang.
Hal itu membuat Evie terkadang menghabiskan 24 jam atau seharian terhubung ke tabung.
Ia membawa Dr Philip Mitchell ke pengadilan karena gagal menasehati ibunya dengan benar saat ibunya hamil.

Wanita berusia 20 tahun itu mengklaim, jika Mitchell memberi tahu ibunya bahwa dia perlu mengonsumsi suplemen asam folat untuk meminimalkan risiko spina bifida yang memengaruhi bayinya, dia akan menunda kehamilan.
Ini berarti Evie tidak akan pernah dilahirkan.
Dalam persidangan, Hakim Rosalind Coe QC mendukung kasus Evie dalam putusan Pengadilan Tinggi London pada Rabu.
Hakim memutuskan bahwa jika ibu Evie "diberi saran yang direkomendasikan benar, dia akan menunda upaya untuk hamil."
Lebih lanjut, Coe menyebut bahwa dalam keadaan seperti itu ibu Evie akan bisa hamil dengan bayi normal.
"Dalam keadaan seperti itu, akan ada pembuahan di kemudian hari, yang akan menghasilkan anak normal yang sehat," katanya, memberi Evie Toombes hak untuk pembayaran besar.
Pengacara Evie mengatakan, jumlah pasti hak ganti ruginya belum dihitung.
Namun kemungkinan jumlahnya besar.
Ini lantaran denda akan diperlukan untuk menutupi biaya kebutuhan perawatan seumur hidupnya.

Ibu Evie sebelumnya mengatakan kepada pengadilan, jika Mitchell menasihatinya dengan benar, dia akan menunda rencanannya untuk hamil.
"Saya diberitahu bahwa jika saya memiliki pola makan yang baik sebelumnya, saya tidak perlu mengonsumsi asam folat," katanya kepada hakim.
Putusan tersebut dianggap sebagai terobosan.
Itu berarti seorang profesional kesehatan dapat dimintai pertanggungjawaban atas saran yang tidak tepat.
Terlebih jika mengakibatkan kelahiran bayi dengan kondisi kesehatan yang serius.
Baca juga: Sahabat Selingkuh dengan Suaminya, Reaksi Wanita Ini Banjir Pujian, Ikhlas Rawat Bayi Mereka
Baca juga: Wanita 70 Tahun Melahirkan Bayi, Anak Tertuanya Marah, Tapi Berubah Sayang Melihat Kondisi Adiknya
Sebelumnya diberitakan, viral seorang bayi prematur selamat berkat kantong sandwich.
Bagaimana bisa? Simak kisahnya.
Peristiwa ini dialami seorang bayi di North Carolina, Amerika Serikat.
Bayi prematur yang lahir pada 22 minggu itu diselamatkan oleh petugas medis yang cerdas.
Ia menyelamatkan sang bayi dengan cara unik menggunakan kantong sandwich.
Dilansir dari Mirror, bayi tersebut lahir dengan berat yang sama dengan sekaleng kecil sup seberat 1 pon 1 oz.
Bayi tersebut langsung ditempatkan ke dalam kantong plastik.
Tujuannya, agar menjaga organ vitalnya tetap hangat.
Selain itu juga mencegah risiko hipotermia.
Sementara itu, sang ibu Cayce Lee (37) masih dalam pengaruh anestesi umum setelah operasi caesar darurat.
Wanita asal Lewisville, North Carolina, Amerika Serikat itu mengatakan dirinya sangat tegang saat melahirkan.

“Saya selalu sangat gugup ketika saya hamil karena saya mengalami kelahiran gagal sebelumnya," ujarnya.
“Para dokter menjahit leher rahim saya untuk mencegah kebocoran awal, dan saya mendapat suntikan progesteron dari sekitar 16 minggu," tambahnya.
Kemudian pada minggu ke-19, dokter menyebutkan bahwa Cayce telah melebar dua sentimeter.
Namun ia berhasil bertahan selama tiga minggu lagi sebelum bayinya lahir.
“Pada minggu ke-19, dokter menemukan bahwa saya sudah melebar dua sentimeter."
"Saya berhasil bertahan tiga minggu lagi, yang membantu membuat bayi kami melewati ambang batas di mana staf medis dapat campur tangan untuk menyelamatkan hidupnya," ujarnya.
Setelah melahirkan, ia dibius saat tim bedah melakukan operasi caesar darurat.
Bayi mungil bernama Eris itu langsung dimasukkan ke dalam kantong sandwich sebelum ditempatkan di NICU dengan ventilator.
Namun setelah kelahirannya, Eris mengalami serangkaian masalah kesehatan.
Termasuk infeksi staph yang disebabkan oleh bakteri, pneumonia, dan sepsis.
Tak hanya itu, Eris juga memakai mesin pendukung kehidupan (ECMO) setelah sakit parah dan kesulitan bernapas sendiri.
“Eris menderita pneumonia empat kali, dan kami mendapat telepon pada pukul 6:30 pagi untuk datang menemuinya karena rumah sakit mengkhawatirkan kondisinya," ujar ibunya.
“Ada begitu banyak waktu ketika kami tidak berpikir dia akan berhasil hidup. Tapi dia berhasil melewatinya setiap saat," tambahnya.
(TribunTrends.com/Nafis)