Ada-ada Saja! Pernikahan Ini Viral, Pengantin Minta Diarak Pakai Buldozer, Tonton Videonya
Pengantin asal Pakistan minta diarak pakai buldozer di hari pernikahannya.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Heradhyta Amalia
TRIBUNTRENDS.COM - Pengantin minta diarak pakai buldozer di hari pernikahannya.
Pernikahan akan menjadi kenangan indah nan bahagia bersama pasangan.
Setiap pasangan tentu punya cara sendiri untuk merayakan hari bahagianya.
Pengantin asal Pakistan menggelar acara pernikahan sangat unik.
Mereka memutuskan untuk diarak dengan menggunakan buldozer.
Baca juga: Wanita Rela Buat Pernikahan Palsu Lengkap Pakai Gaun & Foto Demi Diperhatikan Mantan
Baca juga: Gadis Ini Tak Sangka Teman Pria di Medsos Mendadak Kirim Pesan ke Ibunya: Aku Ingin Menikahinya Bu

Dilansir dari Timesnownews, Kamis (2/12/2021), pernikahan sepasang pengantin ini tepatnya terjadi di Hunza Valley, Gilgit-Baltistan, Pakistan.
Terlihat mereka menggunakan pakaian pengantin serasi.
Mempelai pria tampil dengan baju nuansa putih dengan peci sorban warna merah.
Sementara, pengantin wanita memakai pakaian serba merah.
Masing-masing juga terlihat dikalungkan bunga.
Pengantin ini memilih diarak naik buldozer untuk memulai bahtera rumah tangga bersama.
Di bagian blade buldozer, terdapat kursi hitam yang telah ditata.
Terdapat hiasan bunga di kursi.
Mereka memilih berdiri seraya melambaikan tangan dari kotak kursi tersebut.
Terlihat pula ada petasan untuk menandai akhir momen pernikahan.
Banyak warga yang melihat langsung merekam momen tersebut.
Pernikahanya menjadi viral di media sosial.

"Bride and Groom di kampungnya dengan sebuah buldozer.
Pernikahan yang unik! #pernikahan," bunyi di video yang tersebar.
Banyak warganet yang setuju dengan ide unik mereka, namun netizen berpendapat hal itu terlalu bahaya.
"Uniknya bodoh,"
"Begitulah cara berpikir seorang engineer. Ide bagus tapi tampaknya agak berbahaya. Keselamatan harus menjadi prioritas,"
"Konstruksi ka dhula,"
"Saya yakin pengantin pria adalah seorang insinyur sipil,"
Namun, ada netizen lain menyatakan tahu sosok pria tersebut.
"Ini terjadi di desa saya. Pria itu adalah sopir buldozer ini dan gadis itu menghormati profesi suaminya.
Saya menyukai gagasan bahwa seorang wanita berpendidikan harus menghormati dan menerima profesi suaminya dan tidak boleh memandang rendah profesi suaminya," pungkas netizen.
Lihat videonya di sini!
Sementara itu, gara-gara pesta pernikahan digelar dengan suara musik terlalu berisik, 63 ayam di peternakan mati.
Dilansir dari AFP, peristiwa tersebut terjadi di India.
Baca juga: Baru Sadar, Dikira Anjing Husky Ternyata Keluarga Ini Pelihara Rubah, Ayam Tetangga Habis Dimakan
Baca juga: SYOK Pembantu Masak Ceker Ayam Tak Potong Kukunya, Majikan Jijik Tak Selera: Kau Makan Sendirilah!
Pernikahan di India itu dimeriahkan dengan tarian, marching brass band dan juga musik.
Suara yang dihasilkan acara tersebut pun menyebabkan 63 ayam di peternakan mati.

Hal itu diungkapkan seorang saksi, Ranjit Kumar Parida.
Ia mengatakan, musik pesta pernikahan di negara bagian Odisha timur India itu mengeluarkan 'suara yang memekakkan telinga'.
Pesta pernikahan yang berlangsung di depat peternakan unggas itu digelar pada Minggu (21/11/2021).
"Saya meminta operator band untuk mengecilkan volume karena musiknya terlalu berisik dan membuat ayam takut," kata Parida.
Sayangnya, teguran dari Parida tidak didengar penyelenggara acara.
Bahkan teman dari mempelai pria meneriakinya.
"Tapi, mereka tidak mendengarkan dan teman mempelai pria meneriaki saya," tambahnya.
Dari kejadian itu, dokter hewan memberitahu Parida bahwa ayam-ayam tersebut mati karena terkena serangan jantung.
Unggas tersebut mati setelah mendengar suara musik pernikahan yang berisik.

Pemilik peternakan unggas kemudian meminta penyelenggara pernikahan membayar kompensasi.
Namun, pihak yang mengadakan pernikahan tersebut menolaknya.
Akhirnya pemilik peternakan melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Keterangan dokter tersebut sama dengan seorang profesor zoologi, Suryakanta Mishra.
Ia telah menulis buku tentang perilaku hewan.
Kepada Hindustan Times, ia mengatakan bahwa suara keras meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada unggas.
"Ayam diatur oleh ritme sirkadian yang dikendalikan oleh siklus terang/gelap alami siang dan malam."
"Kegembiraan atau stres yang tiba-tiba karena musik yang keras dapat mengganggu jam biologis mereka," jelasnya.
Akhirnya, perseteruan pemilik peternakan dan penyelenggara pesta pernikahan berakhir damai.
Ini karena polisi telah meyakinkan pihak-pihak yang bertikai untuk menyelesaikan masalah bersama.
"Kami belum melakukan tindakan apa pun karena (peternak unggas) mencabut pengaduannya," kata petugas polisi Droupadi Das.
(TribunTrends.com/Heradhyta/Nafis)