Berita Viral
PILU Hati Ayah Anaknya Meninggal Mendahului, Menangis Sampai Hilang Suara, Sehari 2 Kali ke Makam
Viral kisah sedih seorang ayah menangis sampai suaranya hilang setelah ditinggal meninggal sang anak
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang ayah tak kuasa menahan kesedihannya ditinggal anak selama-lamanya.
Bahkan sang ayah sampai kehilangan suaranya akibat menangis seharian.
Rindu dengan sang anak, Hosen Samur (65) sehari dua kali kunjungi makam.
Dilansir dari mStar, Hosen tak mampu menahan air matanya saat mengenang kepergian anak perempuannya, Sulistutina.
Anak perempuan Hosen tersebut meninggal dunia akibat kanker usus stadium empat.
Kisah sedih tersebut pun viral dan telah ditonton jutaan pasang mata pengguna TikTok.
Awalnya, video tersebut diunggah oleh anak ketiganya, Khairun Nizam (30) pada Sabtu.
Baca juga: VIRAL Anak 7 Tahun Meninggal Ditabrak Van, Nenek Baru Sadar Tingkah Anehnya Ternyata Firasat
Baca juga: Telepon Tak Segera Diangkat, Wanita Ini Syok Sahabatnya Ternyata Sudah Meninggal Karena Kecelakaan
Khairun menceritakan enam bulan pertama setelah kepergian sang kakak.
Meninggalnya Sulistutina memberikan luka yang mendalam bagi keluarga mereka, terutama sang ayah.

"Saya terkejut, video ini ditonton hampir sejuta orang dalam waktu 24 jam."
"Saya cuma ingin bercerita tentang situasi sulit yang kami alami setahun lalu," ungkapnya.
Ia merasa kepergian sang kakak membuat keluarga kecilnya semakin sepi.
Namun yang paling terpukul adalah sang ayah.
Sehari-hari selalu menangis mengenang kepergian sang kakak.
Bahkan sang ayah mengunjungi makam kakaknya sehari dua kali.
"Yang paling sedih ayah. Sehari-hari selalu menangis."
"Setiap hari, dua kali ayah pergi ke makam kakak."
"Dalam enam bulan pertama, ia menangis setiap hari," ungkapnya.
Menurut pria 30 tahun itu, keadaan itu ternyata memengaruhi kesehatan sang ayah hingga terpaksa mengalami perawatan.

"Pada usia 65 tahun, abah sudah melalui banyak pengalaman berhadapan dengan kematian dalam hidupnya."
"Abah punya adik kembar. Adik kembarnya meninggal pada tahun 2012."
"Kemudian kematian kakek dan nenek juga."
"Namun kepergian kakak pada tahun lalu, begitu membekas dalam hati abah."
"Perlahan suara abah hilang karena menangis setiap hari setelah kematian kakak."
"Dia juga diminta untuk mencegah depresi," ungkapnya.
Khairun mengatakan, kakanya didiagnosis mengidap kanker usus pada akhir tahun 2017 lalu.
Kakaknya juga meninggalkan seorang anak perempuan yang masih berusia tujuh tahun.
"Perasaan saya seperti abah, namun tidak boleh diperlihatkan."
"Saya menangis di hadapan keluarga."
"Namun di depan anak mendiang, saya tidak boleh sedih."
"Abah sudah berangsur pulih, tapi ketika tiba hari raya dan hari lahir kakak, mesti abah menangis," ujar pria yang menetap di Gombak, Selangor.
Selain itu, pria 30 tahun itu turut mengingatkan kepada semua orang agar selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Pasalnya, lanjut Khairun, kakaknya baru tahu mengidap kanker usus ketika penyakitnya sudah memasuki stadium empat.
(TribunTrends.com/Nafis)