Berita Viral
LAKU Rp 287 M, Kain Mirip Taplak Ini Ternyata Kain Kafan Raja & Permaisuri, Terselip Tulisan Mantra
Beli kain mirip taplak ini seharga Rp 200 juta, pria ini dapat untung miliaran rupiah. Ternyata bekas kafan raja dan permaisura. Pakai benang emas.
Penulis: Monalisa
Editor: Monalisa
Reporter: Octavia Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pria membeli kain mirip taplak, tak disangka saat dijual malah laku hingga miliaran rupiah. Ini fakta menariknya.
Iseng datang ke tempat lelang, pria asal China bernama Qin ini tertarik membeli kain mirip taplak.
Sekilas kain tersebut berwarna keemasan dan tampak beberapa tulisan China.
Tuan Qin membeli kain mirip taplak itu seharga Rp 114 juta pada tahun 2005 silam.
Entah mengapa kala itu Tuan Qin mengaku ingin sekali membeli kain tersebut.
Ia pun sempat pulang menghitung semua tabungannya untuk membeli kain mirip taplak tersebut.
Baca juga: Jarang Diperhatikan, Fungsi Tombol Kecil di Remote AC Ini Penting, Manfaatnya Luar Biasa
Baca juga: BAIKNYA Majikan Buat Pembantu Menangis Beri Kado Ultah Benda Ini, Anak Sendiri Tak Pernah Dibelikan

Bahkan Tuan Qin mengaku sampai utang pada tetangganya demi membeli kain unik tersebut.
Hingga akhirnya Tuan Qin berhasil membeli kain tersebut.
Setibanya di rumah, Tuan Qin langsung meneliti dan mempelajari rahasia di balik kain tersebut.
Ia yakin ada sesuatu di kain tersebut hingga terlihat menarik dan susah dijelaskan dalam kata-kata.
Siapa sangka, kain itu memang menyimpan rahasia yang tak terduga.
Bagaimana tidak, kain tersebut ternyata disulam dengan benang emas.
Tak hanya itu, ada tulisan kitab suci bak mantra yang dibuat secara manual dan sangat rumit di kain emas itu.
Baca juga: Pengantin Buat Bingung Tamu, Naik Pelaminan Sudah Bawa Bayi Kembar 3 Bulan: Siapa Seperti Kita Geng?
Merasa belum puas, Tuan Qin lantas meminta bantuan Grand Master Huang Dao dari Asosiasi Buddhis Tiongkok untuk memahami isi kitab suci dalam kain tersebut.
Siapa sangka, hasil analisa sang ahli lahi-lagi membuat Tuan Qin terkejut.
Mengutip dari eva.vn, sang ahli menjelaskan jika kain mirip taplak tersebut adalah kain kafan raja.
Ya, kain tersebut digunakan untuk menutupi jenazah raja Qianlong .
Sementara tulisan suci yang disulam di atasnya bertuliskan 'Dala Ni Sutra' yang dikenal sebagai 'Mantra Pengasih Agung'.
Nilai dari kain dan sulaman itu bisa dikatakan tidak ternilai harganya.
Merasa memiliki harta karun, Tuan Qin langsung menjual kain tersebut dan berharap mendapatkan untung besar.
Dan benar, di tahun 2008 Tuan Qin menjual kain tersebut pada seorang wanita yang tak ingin disebut namanya.
Tak main-main dari wanita tersebut, kain milik Tuan Qin ini dibeli seharga Rp 145 miliar.
Siapa sangka dua tahun kemudian, kain tersebut dijual sang wanita dengan harga yang lebih mahal yakni Rp 287 miliar.
Sontak kenaikan harga kain tersebut membuat publik semakin penasaran.

Melihat kenaikan harga kain tersebut, para ahli puin menjelaskan alasan detailnya.
Pertama ahli menjelaskan jika kain tersebut dibuat dengan adanya tulisan kitab suci dengan sangat rumit.
Bahkan bagian luar kain tersebut dibuat dari tanduk rusa.
Bagian bawahnya adalah ekor antelop tibet.
Semua bahan yang ada dalam kain tersebut adalah sangat langka dan sulit ditemukan.
Sementara itu, bagian dalam kain terbuat dari sutra tenunan tangan murni yang bernilai tinggi.
Proses pembuatannya pun lama hingga membutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun.
Alasan kedua adalah nilai dari sejarah kain tersebut.
Kain tersebut digunakan sebagai kafan Raja Kaisar Qianlong.
Ia merupakan raja paling terkenal dalam sejarah feodal Tiongkok.
Menurut para peneliti, total ada 72 kitab dibordir di kain tersebut.

Yang pasti tulisan itu menggunakan bahasa Tibet dan Sansekerta.
Pada awalnya kain tersebut memang terdiri dari dua jubah.
Yang ukuran besar dikenakan Raja Qianlong, sementara yang lebih kecil dipakai oleh janda permaisuri Cixi selama penguburan.
Menurut sejarah, pada tahun 1928 Sun Dien Anh melakukan perampokan di makam Kaisar Qianlong dan permasuri Cixi.
Ia merampas semua perhiasan seperti emas dan perak.
Namun rupanya ia justru tidak memperhatikan kain kafan sang raja yang kini menjadi barang berharga dan tak ternilai.
(TribunTrends.com/Octavia Monalisa)