Nangis saat Dampingi Lahiran, Suami Diusir Sang Istri dari Kamar Bersalin, Terungkap Alasannya

Reporter: Suli Hanna

TRIBUNTRENDS.COM - Momen persalinan adalah salah satu waktu yang ditunggu-tunggu pasangan suami istri.

Lahirnya buah cinta harusnya jadi sesuatu yang manis dan menggembirakan, bahkan mengharukan.

Namun hal ini tak terjadi di hidup seorang wanita yang tak mau disebut namanya.

Menurut artikel di Mirror, perempuan anonim tersebut menuliskan curhatannya di forum Reddit.

Ia bertanya pada netizen, apakah perlakuannya benar atau salah ketika sedang berada di detik-detik melahirkan bertaruh nyawa, berjuang antara hidup dan mati.

Kejadian bermula saat perempuan yang mengaku berusia 27 tahun itu mengusir suaminya dari ruang persalinan.

Baca juga: Sebulan Setelah Melahirkan, Wanita Ini Kaget Dapat Kabar Soal Sang Mantan: Ibuku Tega Menikahinya

Baca juga: Dokter Miris, Pasien Tak Tahan Terpaksa Lahiran di Toilet, Suami Malah Marah: Kamu Mengotori Anakku!

Bukan tanpa alasan, sang istri merasa keberadaan suaminya justru bikin ia tambah stres menjelang detik-detik melahirkan.

Suaminya pun tanpa pikir panjang meninggalkan istri dan anaknya di rumah sakit.

Bahkan, laki-laki tersebut enggan menengok sang istri.

Akhirnya mereka bertemu setelah wanita tersebut pulang ke rumah.

Wanita itu menjelaskan suaminya kewalahan saat dia melahirkan.

Ketegangan dan kepanikan sang suami membuat situasinya jadi runyam.

Dengan berat hati, sang istri memutuskan untuk mengusir sang suami dari ruang bersalin.

Namun ternyata suaminya sakit hati.

Ia sangat terpukul karena melewatkan momen spesial kelahiran bayi pertamanya.

Baca juga: TERLENA Tubuh Langsing & Wajah Cantik, Pria Ini Syok, Calon Istrinya Ternyata Nenek-nenek: Aku Salah

Baca juga: ISTRI Tak Tega Tinggalkan Mantan Suaminya yang Cacat, Suami Baru Ikhlas Ikut Merawat Hingga 16 Tahun

Sang wanita menambahkan bahwa suaminya adalah tipe yang mudah stres.

Sebelum masuk ke ruang bersalin, mereka membuat kesepakatan agar sang suami tak mempersulit keadaan.

Ia hanya butuh kehadiran sang suami untuk mendukung dan memberi energi positif.

Tapi janji tinggal janji.

Begitu masuk ke ruang bersalin, mendadak sang suami stres.

Ia tak lagi mendengar sang istri.

Sang suami justru mencengkeram tangannya begitu erat selama kontraksi hingga lengan sang istri mati rasa.

"Meskipun saya sangat kesakitan, saya melihat wajahnya sangat merah dan ada pembuluh darah yang terlihat di dahinya yang sepertinya akan meledak," tulisnya.

"Itu tidak membantu sama sekali.

Bahkan, itu membuat frustrasi dan memengaruhi emosi saya secara negatif.

Tapi tetap saja, saya ingin mengabaikannya.

Lalu tiba-tiba dia mulai menangis, seperti benar-benar meraung-raung sangat keras.

Ini membuat saya jadi panik," kenangnya.

"Saya pun terpancing berteriak padanya.

Saya menyuruhnya berhenti namun dia malah meneriaki saya balik.

Perawat berusaha menengahi.

saya memintanya keluar dari ruang persalinan.

Dia mencoba berdebat dengan saya namun perawat dan petugas menghalanginya."

Kejadian tersebut membuat sang suami sangat kesal dan marah.

Alhasil, ia tak mau mengunjungi sang istri selama masa pemulihan di rumah sakit.

Ketika kembali ke rumah, sang suami terus "mengecam" istrinya karena "merampas kesempatannya untuk melihat napas pertama buah hati".

Dia bahkan menuduh sang istri membuat alasan untuk mengusirnya, dan mengklaim bahwa dia seharusnya diizinkan di ruang bersalin, apa pun yang terjadi.

"Saya lelah berdebat, saya menyuruhnya berhenti dan dia berkata dia akan melakukannya, tetapi tidak akan pernah melupakan apa yang telah saya lakukan padanya hari itu," tambahnya.

(TribunTrends.com/ Suli Hanna)